“Apa sih manfaat Google Analytics dan Google Search Console?”

Google Analytics dan Google Search Console. Dua fasilitas yang diberikan Google ini mungkin cukup familier di kalangan para bloger karena fungsinya yang sangat penting untuk membantu melakukan audit website.
Apa itu audit website? Yup, audit website adalah pemeriksaan dan perbaikan menyeluruh terhadap performa blog agar nyaman dikunjungi pembaca dan memiliki tingkat kinerja yang baik di mesin pencari Google.
Sayangnya, pemasangan Google Analytics di blog baru saya lakukan sekitar 6 atau 8 bulan terakhir, sementara Google Search Console baru berhasil saya pasang 3 hari yang lalu. *Whatttt?? Hahahaaaa …. *tutup muka
Iyaa … saya memang rada gaptek, tapi sekarang udah mendingan, kok. *eeeaaa 😀
Nah … pada bulan Juni 2021 ini, alhamdulillah banget, saya bisa mengikuti Kelas SEO dari grup BRT Network yang ilmunya sangatttt luar biasa. Selain luar biasa, kelas ini juga diadakan secara cuma-cuma alias GRATIS. Masya Allah, semoga Allah Swt. membalas kebaikan Mas Punto Wicaksono (Pewe) bersama tim mentor lainnya yang sudah memberikan ilmunya kepada kami.
Salah satu sesi di Kelas SEO BRT Network ini adalah sesi webinar yang diadakan pada tanggal 19 Juni 2021. Mengusung tema “Audit Web dan Cara Menggunakan Tools Audit”, webinar ini dimentori oleh Mas Priyo Harjiyono, seorang bloger yang cukup senior dan berdomisili di Yogyakarta. Kaget juga waktu tahu ternyata Mas Priyo tinggal di kabupaten yang sama dengan saya, lo, Kabupaten Sleman. Jadi, sewaktu-waktu enggak paham bolehlah yaa kontak Mas Priyo minta diajarin. *eehh, wani piro? 😀
Dalam webinar ini, ada dua topik utama yang dibahas, yaitu cara menggunakan Google Analytics dan Google Search Console. Berhubung fitur dalam dua tools tersebut cukup banyak, jadi memang harus sering-sering dipelajari dan diulik per bagian agar ketahuan apa saja yang harus diperbaiki dalam blog kita.
Lalu, apa saja manfaat Google Analytics dan Google Search Console ini? Saya tulis secara singkat aja di bawah ini, ya!
Google Analytics
Google Analytics adalah fasilitas yang diberikan Google untuk mengetahui statistik pengunjung yang datang ke blog kita. Di dalam Google Analytics terdapat beberapa menu, antara lain:
- Real Time
- Audiens
- Perilaku
- Admin, dsb.
Masing-masing menu memiliki submenu lainnya yang memberikan laporan detail kepada pemilik blog tentang asal-usul dan karakteristik pengunjung blog. Cara menggunakan Google Analytics ini mudah saja sebenarnya. Kamu tinggal klik menu dan submenu yang ingin kamu ketahui datanya.
Misalnya, di menu Geografis terdapat data lokasi para pengunjung blog terbanyak. Di menu Demografi terdapat data tentang rentang usia pembaca, gender, dan gaya hidup serta kebiasaan yang sering mereka lakukan.

Hal-hal kecil ini bisa banget kita manfaatkan untuk menulis artikel sesuai karakteristik pengunjung blog. Contohnya nih, yang paling banyak berkunjung ke blog saya adalah rentang usia 25 sampai 35 tahun dengan kebiasaan suka olahraga, berdomisili di kota-kota besar seperti Jakarta, Depok, Bandung, Surabaya. Nah, data ini kemudian saya jadikan panduan untuk menulis artikel kesehatan di blog berdasarkan sumber yang disampaikan Google Analytics tadi.
Kalau ingin lebih spesifik, bisa juga ditambahkan lokasi di dalam judul tulisan sesuai domisili mayoritas para pengunjung blog, seperti “5 Tempat Olahraga Paling Ngehits di Surabaya”. Dengan cara ini, tulisan kita akan dibaca oleh orang yang tepat dan memang benar-benar membutuhkan informasi yang kita tulis.
Google Search Console
Selain Google Analytics, Google Search Console adalah tool lain yang tidak kalah pentingnya saat kamu ingin melakukan audit website secara menyeluruh. Fasilitas ini disediakan secara gratis oleh Google untuk mengetahui seberapa baik keberadaan dan performa blog yang kita miliki di mata mesin pencari Google.
Nah … karena saya baru memasangnya 3 hari yang laluuu, jadiii sampai hari ini belum bisa maksimal tuh ngutak-atiknya …. *hiksss
Bersyukurnya, dalam webinar kemarin dibedah juga tentang cara menggunakan Google Search Console ini step by step. Mas Priyo jelasinnya enak banget sebenarnya, pelan-pelan dan paham sekali kalau muridnya ini lemot cara berpikirnya, kwkwkwk.
Sayangnya, pas sesi pembahasan tool ini saya beberapa kali di-ghosting sama sinyal yang menghilang entah ke mana. Sempat keluar masuk room Google Meet berkali-kali dan tidak bisa menyimak secara maksimal. *maaf, jadi curhat 🙂
Seperti halnya tool Google Analytics, Google Search Console juga memiliki beberapa menu di dalam dashboard-nya untuk membantu kita melakukan pemeriksaan seperti apa kinerja blog di mesin pencari, seperti:
- Kinerja (Performance)
- Cakupan (Coverage)
- Peta Situs (Sitemap)
- Kebergunaan Seluler, dsb.
Contoh dikit, ya.

Di menu Kinerja (Performance), kita bisa melihat submenu Kueri. Apabila diklik, submenu Kueri ini akan memunculkan beberapa kata kunci yang sering dicari pengunjung di Google, yang kemudian mengarah ke artikel blog kita. Dalam capture di atas, terlihat kueri yang paling sering dicari pengunjung blog saya untuk artikel Tabel Emosi Skala Hawkins dan Review British Propolish.
Ada lagi menu Kebergunaan Seluler. Fitur ini digunakan untuk mengecek apakah tampilan blog kita sudah responsif untuk para pengguna mobile atau smartphone. Apabila ada halaman yang tidak responsif, Google Search Console akan memberikan tanda berupa warna merah agar kamu dapat melakukan perbaikan pada tampilan halaman tersebut.

Gimana, teman-teman? Penjelasan singkat saya di atas cukup mudah dimengerti ‘kan ya, meski saya bukan mastah SEO? 😀
Alhamdulillah, dari webinar ini saya mendapat banyak sekali ilmu audit website menggunakan Google Analytics dan Google Search Console. Sisanya, tinggal rajin-rajin dipraktikkan aja karena bekal teori banyak kalau enggak praktik ya sama aja bohong, ‘kan? Adakah teman-teman yang sama seperti saya juga, baru mengenal kedua tools ini, atau justru sudah ahli menggunakannya? 🙂
Baca Juga
- Menulis Blog, Sekadar Menaikkan DA/PA-kah?
- 9 Alasan Menggunakan Aplikasi Telegram daripada WhatsApp
- 3 Hal yang Harus Kamu Perhatikan saat Memilih Penyedia Web Hosting