Marah, sedih, bahagia, cemas merupakan beberapa kondisi emosi yang kerap kali kita alami sehari-hari. Yakin, kamu pasti pernah mengalami salah satunya ‘kan? Ya, emosi adalah bagian alami dari pengalaman manusia yang memiliki berbagai tingkatan. Level emosi ini sifatnya fluktuatif banget, lo, mulai dari yang rendah hingga tinggi sehingga sangat memengaruhi perilaku dan interaksi sosial kita.
Tahukah kamu? Emosi bukan hanya terkait dengan masalah pribadi yang kita alami, tetapi dapat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar kita. Saya sendiri termasuk orang yang cukup sensitif dan baperan kalau melihat tayangan emosional di televisi, seperti berita mengenai kriminalitas, bencana, dan hal lain yang menguras emosi pada umumnya.
Itu sebabnya, saya agak pilih-pilih kalau ingin menonton film atau membaca buku. Jarangggg banget baca buku fiksi yang ujung ceritanya bakalan menyentuh hati, hehheeee … bisa runyam hati saya jadinya. Di sinilah sebenarnya arti penting memahami batas emosi kita. Kalau enggak sanggup, jangan dipaksa. 😀
Yuk, kita baca sama-sama, apa saja tingkatan level emosi yang umum ditemui dalam kehidupan sehari-hari!
Macam-Macam Level Emosi
American Psychological Association (APA) menyebutkan pengertian emosi sebagai complex reaction pattern, involving experiential, behavioral, and physiological elements, yaitu bentuk reaksi kompleks yang melibatkan pengalaman, perilaku, dan elemen fisiologis dalam menghadapi suatu kondisi atau masalah.
Karena itu, bentuk keragaman emosi yang dihasilkan setiap orang memang bisa berbeda, tergantung dari pengalaman dan karakter yang dimiliki masing-masing individu. Di bawah ini ada 7+ level emosi secara umum yang sebaiknya kamu ketahui.
1. Emosi Positif Rendah
Tingkat emosi ini mencakup perasaan seperti rasa damai, ketenangan, dan kepuasan. Siapa pun yang berada dalam emosi positif rendah merasa rileks dan bahagia dalam kehidupan sehari-harinya.
2. Emosi Positif Sedang
Di tingkat ini, muncul perasaan gembira, antusiasme, dan bersemangat. Ini adalah level emosi yang sehat dan dapat meningkatkan produktivitas serta kualitas hidup kita.
3. Emosi Positif Tinggi
Emosi positif tingkat tinggi mencakup perasaan euforia, kegembiraan, dan kebahagiaan yang intens dan meluap. Ini muncul saat seseorang merayakan pencapaian besar, seperti kelulusan, kenaikan jabaatan, pernikahan, dan pengalaman positif lainnya.
4. Level Emosi Netral
Emosi netral merupakan tingkatan emosi yang stabil dan rata, dan sering dialami saat menjalani rutinitas harian atau dalam situasi yang tidak khusus.
5. Emosi Negatif Sedang
Level emosi ini mencakup perasaan negatif sedang, seperti cemas, bingung, atau sedih, yang merupakan reaksi normal terhadap stres atau ketidakpastian dalam hidup. Kamu pasti pernah mengalaminya, bukan?
6. Emosi Negatif Tinggi
Di level emosi negatif yang tinggi, umumnya kita akan mengalami perasaan marah, frustasi, atau putus asa. Emosi ini muncul saat kita sedang dalam keadaan tertekan atau traumatis.
7. Level Emosi Ekstrem
Emosi ekstrem menghadirkan perasaan lebih buruk dari level emosi negatif tinggi yang tidak terkendali. Kehadirannya bisa berbentuk rasa marah yang meluap-luap atau kepanikan yang menghancurkan. Kamu harus waspada mengontrol level emosi ekstrem yang sifatnya merusak ini.
8. Emosi yang Bercampur
Kamu pernah mengalami level emosi bercampur ini? Bener banget, ini adalah kombinasi berbagai tingkat emosi sekaligus. Misalnya, seorang ibu akan mengalami emosi campur aduk saat melahirkan buah hati. Di satu sisi, menangis akibat rasa nyeri, di sisi lain merasa terharu dan bahagia karena buah hati yang dinanti akhirnya lahir juga.
Pentingnya Memahami dan Mengelola Level Emosi
Emosi adalah respons alami terhadap situasi dan pengalaman yang kita hadapi. Oleh sebab itu, memahami level emosi yang berbeda dapat membantumu mengelola perasaan dan berinteraksi dengan orang lain secara lebih baik. Kalau bukan kita—si pemilik emosi—yang belajar memahami, siapa lagi yang melakukannya?
Kamu juga sebaiknya paham bahwa emosi dapat berubah seiring waktu sehingga memiliki keterampilan mengontrol emosi akan membantumu menjalani kehidupan yang seimbang dan bahagia.
Bergerak dapat menjadi cara terbaik mengelola emosi di saat sedang tidak stabil, entah melalui olahraga, membersihkan rumah, jalan-jalan, berkendara, dan sebagainya. Apa pun itu, yang penting gerakkan tubuhmu agar kadar emosi menjadi lebih baik.
Jadi, sudah siap memahami level emosi? Adakah pengalaman menarik dalam hidupmu yang berhubungan dengan cara mengelola emosi?
Baca Juga
- Kenali 17 Tabel Emosi pada Skala Hawkins
- Workshop ALT: Pikiran Adalah Kunci Kehidupan
- Tips Kala Baper Melanda
orang yang hebat adalah mereka yang bisa mengontrol emosinya. Kita bisa membayangkan orang-orang hebat berjuluk gentleman, semisal presiden soekarno, presiden soeharto, para jendral, ulama besar dll. Pembawaan sehari-harinya humble, penuh ketenangan, senyum menyejukkan. Tapi ketika berada di atas mimbar, atau di medan perang, atau saat memikirkan kepentingan negara, mereka adalah para kesatria yang gagah perkasa.
Tapi hanya sedikit manusia seperti mereka..
Bener banget, Mas. Mereka bisa menempatkan diri sesuai porsinya, ya? Ini yang harus kita latih, kemampuan menempatkan emosi
thanks informasinya kak, terkadang kita terlalu acuh sama sinyal2 emosi apalagi yang udah mulai negatif, harus segera diatasi. mungkin kita gak selalu bisa memahami emosi orang lain, tapi kita bisa berusaha memahami emosi diri sendiri
Cakeppp… ih.. kalimat terakhirnya, Mbak.. ❤
Beberapa waktu lalu saya berada di level emosi 5 hingga bahkan 6. Karena sedang dihadapkan pada masalah dan saya belum menemukan cara stress release. Cuma belakangan mencoba untuk lebih banyak berinteraksi, karena entah mengapa saya menjadi jauh lebih tenang dan menjauhkan dari kegiatan “memikirkan hal yang belum terjadi”
Semoga masalahnya cepat berlalu ya, Mas. Tetap tenang dan percaya, ada Allah yang bantuin.
ternyata emosi ada levelnya ya, setelah tahu level emosi, saya bisa lebih baik lagi dalam mengelola emosi.. apalagi umur juga semakin matang ( jangan dibaca tua, hehehe ) memang seharusnya sudah lebih bijak mengelola emosi.
Nah.. itu dia, Mbak, kematangan usia juga bisa dilihat dari kematangan emosi. Zaman now, banyak yang umurnya sudah tambah, tapi kematangan emosinya masih di level ABG. *hiksss
*pengingat diri
Sejak kenal kamu, Bun, bawaannya jadi positif terus *eaaa… Kwkwk. Buat beberapa orang memang nggak mudah untuk mengendalikan emosi, kalau baca2 di beberapa buku, hal seperti ini juga bisa disebabkan oleh pengalaman di masa lalunya. Tapi, sy yakin semua yang buruk masih bisa diubah asal kita mau, semisal cara diri merespon masalah. Bisa saja sekarang jadi lebih tenang dan kalem walaupun dulunya nggak sebaik itu.
Kayak saya, ya? lebih tenang dan kalemmm… kwkwkwk…
*minta ditimpuk donat, hahahaaaa
Aku masih kesulitan mengendalikan emosi negatif tinggi. Entah apakah pernah di level ekstrem atau enggak
Semoga makin hari makin baik ya, Mbak, level emosinya. Memang butuh latihan yang intens untuk mengendalikan emosi kita. *pelukkk
Lagi di fase emosi negatif sedang ternyata, terimakasih lho jadi tau level level emosi gini
Sama-sama, Mas. Semoga segera membaik semuanya, yaaa…
Keadaan mental seseorang bisa dikendalikan dengan pikiran yang sehat. Penting untuk tahu banyak informasi agar bisa belajar mengendalikan diri.
Perempuan, seringkali di no 8, apalagi saat PMS. Oleh karena itulah perempuan selalu ingin dimengerti
Ahahaaaaa… iyaaa… setuju. Semua salah, ya, Mbak.. Cuma perempuan yang bener.. 🤭
Ini saya paham emosi poin 8 seperti nya untuk perempuan PMS juga berlaku ya mbak, Emosi yang Bercampur hehe
Sering bgt emosi saat2 itu, yaa caranya banyak diem aja atau kalau dikantor umumin lagi pms jangan diganggu 😁
😁 Sampai harus diumumkan di kantor kalau lagi PMS ya? Kwkwkwk… Aku pun kalau di rumah sudah woro-woro dulu kalau lagi PMS, biar satu rumah maklum kalau tiba-tiba marah atau sedih gak jelas. 🤭
Aku setuju banget kalau bergerak bisa ngebantu stabilkan emosi. Aku sendiri emosinya suka naik turun banget. Mana kadang itu terjadi karena kebanyakan rebahan dan main sosmed. Kalau diajak gerak jadi lebih rileks rasanya.
Nah, bisa kupakai nih tips dari Mbak Ririn buat nasihatin anakku yang masih ABG dan hobi rebahan sambil main HP.. 🤗
Trimakasih informasinya nih.. Kita jadi tau deskripsi jenis-jenis emosi kita & smoga kita bisa mengatur kondisinya
Sama-sama, Mas…
Betul Kak. Emosi sangat dipengaruhi oleh input yang sering kita lihat dan dengar juga. Contohnya jika terlalu banyak menonton film-film drama, maka emosi pun akan ikut ayun mengayun hehehe. Beberapa cara saya mengatasi emosi negatif biasanya dengan banyak-banyak istighfar dan lanjut olahraga atau beraktivitas yang banyak agar cepat hilang.
Iyaa, bener banget, Mbak. Makanya aku jarang banget nonton drama karena sadar diri sebagai kaum baperan yang gampang terharu, hehehee…
Alhamdulilah saya jadi tahu apa kadar emosi yang dimiliki oleh saya, yaitu NETRAL
Ya karena relatif tidak ada gejolak, tidak ada waswas, relatif selow dan stabil
Bisa berubah sesuai kondisi pastinya ya…
Setelah jadi ibu emosiku jadi cenderung bercampur ya. Hahaha…
Kadang happy, dapat satu dua jam bisa uring-uringan perkasa paksu lupa taroh handuk, ntr dapat beberapa jam lagi meleleh kalau anak mampir sambil peluk-peluk. Kadang blanky kalau lagi sendiri. Tapi memang setelah beberapa saat ternyata ya emosi manusia memang tiap saat bisa naik turun levelnya, hanya perlu disadari dan diterima ketika mereka datang menyapa. ❤️❤️
Hihihiiii… asal kita bisa kontrol sesuai kebutuhan yaa, Mbak.
Jujur saya masih belum bisa mengendalikan diri saat sedang emosi. Manalah mikir kalau emosi itu ada berbagai jenis dan tipe. Tapi memanage emosi kalau bisa itu keren banget ya
Memang harus dilatih, Tehhh… Pasti bisa, kok. *pelukkk
Mengelola emosi itu gampang-gampang susah ya? Perlu ada rasa syukur agar pengelolaan emosi diri berimbang.
Saya tuh kalo emosi di level 7, tapi tetap gerak ngerjain pekerjaan rumah tangga. Ya merasa tersalurkan emosinya sambil gedabrukan. Lumayan release emosi, hehe
Berarti bener yaa.. kuncinya MOVE alias gerak. 😀
Nah, iya Mbak. Setuju dengan adanya rasa syukur.
Bicara mengenai emosi ternyata gak hanya identik dengan marah ya, rasa bahagia juga rupanya merupakan bagian dari emosi. Baca postingan di atas baru tahu tenyata emosi ini punya tingkatan atah level ya. Nggak cuma emosi negatif tapi ada juga emosi positif, netral bahkan ekstrim.
Nah, mungkin dengan mengenal level2 emosi ini kita bisa lebih mengendalikan emosi ya. Terutama jika berhadapan dengan emosi negatif level tinggi apalagi yang ekstrim
Betul, Mbak Siska.
Jadi keingat masa masa awal pernikahan. Belum bisa menstabilkan emosi dengan pasangan, merasa paling benar sendiri. Alhamdulillah semua perlu proses, dan muhasabah diri.
Alhamdulillah…
Saya kalau lagi menang lomba gede, emosi positif cukup tinggi. Apalagi kalau ditawarin mentahnya saja, rasanya seperti….
Kwkwkwk… Mas Amir sama kayak saya, suka mentahnya aja,,
ada bermacam-macam ya level emosi kita jadi harusnya kita belajar juga mengelola emosi ini biar nggak meledak-ledak di saat yang tidak tepat