Lalat…! Siapa sih yang nggak kenal binatang kecil satu ini?

Sedari kecil dahulu saya selalu ingat, hampir semua orang dewasa di sekitar saya, baik orang tua maupun guru sekolah, semuanya selalu mengingatkan agar menutup makanan dan minuman di meja agar tidak dihinggapi lalat.
Teman-teman yang membaca tulisan ini pun saya yakin, pasti merasa tidak nyaman dengan binatang kecil bersayap yang bernama lalat ini. Alih-alih memegangnya, ketika hewan insecta ini hinggap di tubuh kita, atau nemplok di makanan atau minuman, kita pasti langsung mengusirnya.
Tapi, pandangan dan pemikiran saya tentang lalat mulai berubah sejak sekitar 3 tahun lalu. Saat itu saya sedang mengantarkan Ibu berobat ke klinik seorang Ustadz yang membuka pengobatan thibbun nabawi (pengobatan sunnah Nabi), yaitu dengan cara bekam dan ruqyah. Kalau nggak salah ingat namanya Ustadz Narotama.
Di ruang tunggu yang cukup nyaman, kami disediakan sebuah TV lumayan besar. Saya perhatikan, klinik pengobatan ini cukup modern karena berada di lokasi perumahan tempat tinggal sang Ustadz beserta keluarganya. Untuk pasien wanita, bekam dilakukan oleh istri beliau. Sedangkan proses ruqyah tetap dilakukan oleh Ustadz Narotama sendiri.
Setiap kali menunggu antrean pasien, di ruang tunggu selalu diputarkan video tentang hadis-hadis Nabi. Di situlah saya mulai banyak belajar berbagai hal tentang hadis, yang selama ini pemahaman saya amat sangat kurang sekali. (Bayangkan ya, sudah “amat sangat”, masih ditambah “kurang sekali”… Macam mana pula kurangnya ilmu saya kalau begitu #hikss).
Nah, salah satu hadis yang sangat berkesan buat saya adalah hadis tentang masalah “Lalat” ini. Saya ingatttt terus sampai sekarang.
Jadi, kalau ada lalat masuk ke dalam gelas minuman, jangan buang air minumnya. Cukup lalatnya saja yang dibuang. Lah, terus airnya diapakan?? Ya diminum dongg… ๐ฑ
Whatt?? Nggak salahh??!! Pasti pada asem kann raut wajahnya baca ini? ๐
Yuk, baca lagi lanjutannya, ya…!
Imam Bukhari pernah meriwayatkan sebuah hadis dari Rasulullah Saw. sebagai berikut,
“Apabila ada lalat yang menghinggapi tempat minum kalian maka celupkanlah seluruh bagian/tubuh lalat tersebut (terlebih dahulu), (baru) kemudian buanglah lalat tersebut. Karena sesungguhnya pada salah satu sayapnya mengandung obat dan pada sayap yang lain mengandung penyakit.โ (HR. Bukhari)
Boleh percaya boleh tidak, kualitas hadis tersebutย dalam kitabย Shahih al-Bukhariย danย Shahih Muslimย yaituย sahih (kuat), dan dalam kitab selain keduanya adalahย hasan (baik). Jadi sebenarnya TIDAK ADA KERAGUAN lagi bahwa di dalam tubuh lalat yang selama ini kita anggap binatang kotor itu ternyata mengandung obat.
Saya kutip sedikit tulisan dari laman Islami.co, bahwa Dr. Reham Muhammed Atta dari Fakultas Kedokteran, Universitas Kairo telah melakukan penelitian dengan mengambil ekstrak sayap kanan lalat dan sayap kiri lalat. Kedua sayap ini diinkubasi dan dilihat di bawah mikroskop. Kesimpulan dari penelitian beliau adalah pada sayap kanan lalat tidak ditemukan mikroorganisme patogen (bakteri dan fungi), sedangkan pada sayap kiri lalat ditemukan bakteri dan fungi yang berkembang.
Terbukti kan, bahwa dalam salah satu sayap lalat terdapat obat atau penawar dari penyakit yang disebabkan oleh sayap satunya lagi. Para ulama terdahulu juga menjelaskan, hal ini sebenarnya dimaksudkan sebagai simbol agar kita senantiasa rendah hati dan tidak merasa takabur/sombong atas rasa jijik yang dirasakan apabila bersentuhan dengan lalat.
Masya Allah, sampai segitu detilnya, ya, agama Islam mengajarkan umatnya melalui perantaraan perkataan Rasulullah. Kalau sudah bicara tentang agama, apalagi berkaitan dengan Alquran dan Hadis, sudahlah, lupakan segala sesuatu yang bernama LOGIKA. โบ Ikuti saja petunjuk yang ada, insya Allah kita nggak bakalan tersesat, apalagi sampai merugi. Percayalah, janji Allah itu PASTI!
Jadi gimana, masih enggan berdekatan dengan lalat? Yang penting kita sudah tahu adabnya, ya. Saat minuman dimasuki lalat, celupkan lalatnya, lalu tetapย minum airnya karena ternyata terdapat obat pada salah satu sayapnya. ๐
๐๐๐
kadang2 masih suka kesel juga ya mba, kalau ada lalat yang masuk ke minuman kita heheehe
Jangan sampai masuk minuman klo bisa ya mba ๐
Aku tahu sih soal sayap lalat ini. Untungnya bukan tipe yang jijian banget. Tapi kalau sama teman suka di katain jorok jika ada lalat udah hinggap dan mati di minuman lantas tidak diganti atau di buang minumannya.
Klo orang yg belum tahu pasti mikirnya gitu ya mbak ๐
Waahhh aku baru tau nih kakkk, karena selama ini taunya lalat itu kan nemplok di aneka kotoran, kalo terus nemplok ke minuman atau makanan, jadi parnooooo deh
Ayoo praktekkk ๐
bener mbak salah satu sayapnya adalah penawarnya…
Mantappp…
Saya baru tahu sayap lalat mengandung obat. Agak takut minum yang udah kena lalat
Tidak ada keraguan di dalamnya setelah tahu haditsnya mba ๐๐
Baru tahu kalah sayap alallt adalah obat.
Masalahnya, nggak tahu kapan lalat masuk ke gelasnya mbak, ๐
Yang penting klo lalatnya masuk tetap diminum mbak hihii
Saya juga belum praktek hihhii ๐
Qiqiqiiii… Mbak masruraini belum praktekin juga ternyata
Ak jg kagum sama lalat ini mba, masya Allah ya mbaa
Klo aku geli gimana gitu mbak, tapi karena ada haditsnya gitu ya ngikut aja lah. Pasti ada baiknya ๐
Geli dan jijik jugakk seh kalau ingat lalat suka hinggap di tempat yang kotor..eh pas hinggap di gelas waduhhh masih ngga bisa nyelupin lalat terus di minum. ..๐คฃ
Jangan lupa tutup gelas terus klo gitu mbak nur ^^
Hahhahaa… saya juga belum praktek sih, tapi klo kejadian di saya insya Allah saya ikuti deh sesuai hadits ^^
Alhamdulillah diingatkan lagi ya mak..
Saya udah pernah baca hadis ini..tp kadang masih lupa.. ttp aja ada perasaan geli..
Astaghfirullah..
Hehhehee saya juga geli gimana gitu klo seandainya minum air yg kemasukan lalat
Alhamdulillah…
Betul mba, mencegah tetap lebih baik daripada mengobati ๐
That is very fascinating, You’re an excessively skilled blogger.
I have joined your rss feed and look ahead to in the hunt for more
of your wonderful post. Also, I have shared your site
in my social networks