sains bumi datar
Benarkah bumi datar? (Sumber gambar: Pexels.com)

Eratosthenes, ahli matematika asal Yunani, pada tahun 276 SM membandingkan bayangan pada dua kota berbeda di Mesir, yaitu Aswan dan Alexandria. Hasilnya, saat petang, tidak ada bayangan di Aswan, namun terdapat bayangan di Alexandria.Jika Bumi berbentuk datar, maka tidak mungkin ada perbedaan antara keberadaan 2 bayangan tersebut karena posisi Matahari akan dianggap sama bagi tiap titik di Bumi, seperti dilansir ancientcode.com (retrieved, 31/1/2018)

Terlepas dari bukti bahwa Bumi memang bulat tersebut, sebuah blog dari Observatorium Bumi Lamont-Doherty di Universitas Colombia (ldeo.colombia.edu 28/1/2018) mencoba menjelaskan secara logika apa yang akan terjadi jika planet kita dianggap sebagai planet berbentuk datar :

1. Tidak ada gravitasi

Teori “Bumi datar” memunculkan suatu pertanyaan, bagaimana dengan masalah gravitasi? Tidak jelas bagaimana gravitasi akan bekerja apabila bumi ini datar, padahal telah terbukti bahwa buah apel yang jatuh dari pohon adalah akibat adanya gaya gravitasi. Demikian pula adanya gravitasi memungkinkan bulan mengorbit Bumi dan semua planet mengorbit mengelilingi matahari.

Bayangkan apabila Bumi ini datar, maka semua gaya tarik akan berpusat di tengah Bumi. Air akan tersedot ke pusat Bumi, pepohonan pun akan tumbuh secara diagonal, karena mereka berkembang ke arah yang berlawanan dengan tarikan gravitasi.

sains bumi datar gravitasi
Gravitasi pada teori bumi datar. (Sumber: shutterstock.com

2. Matahari kemungkinan akan jatuh ke bumi karena tidak adanya gaya momentum linier & tegak lurus

Dalam teori tata surya kita yang didukung bukti ilmiah, Bumi berputar mengelilingi matahari, namun tidak jatuh ke bawah karena sedang melakukan perjalanan di orbitnya. Dengan kata lain, gravitasi matahari tidak bekerja sendiri. Ada momentum linier dan gravitasi matahari yang bergabung, sehingga menghasilkan orbit melingkar mengelilingi matahari.

Sementara dalam teori Bumi datar, Bumi dianggap sebagai pusat alam semesta, namun tidak dikatakan bahwa matahari mengorbit Bumi. Ini artinya matahari memancarkan cahaya dan kehangatan ke bawah seperti lampu meja memancarkan sinarnya. Tanpa adanya gaya momentum linier dan tegak lurus, mustahil matahari dan bulan mampu melayang di atas Bumi, apalagi ukuran matahari adalah 100x lebih besar dari ukuran Bumi.

3. Tidak akan ada satelit & GPS

Apabila Bumi datar, kemungkinan tidak akan ada satelit, karena satelit bekerja dengan cara mengorbit pada benda lain.. Tidak ada satelit artinya juga tidak akan ada GPS. Dengan tidak ada GPS artinya sistem navigasi juga akan mengalami kekacauan.

Satelit sedang mengorbit bumi. (Sumber : pixabay.com)

4. Tidak akan ada musim, gerhana & fenomena lainnya

Jika matahari dan bulan berputar mengelilingi satu sisi Bumi yang datar, kemungkinan masih dapat terjadi proses siang dan malam. Tapi itu tidak akan menjelaskan bagaimana munculnya musim, gerhana dan banyak fenomena lainnya dapat terjadi apabila Bumi dianggap datar.

5. Tidak ada medan magnet

Jauh di bawah pusat Bumi terdapat suatu medan magnet. Dikutip dari infoastronomy.org (15/5/2016), medan magnet Bumi akan melindungi kita dari badai matahari dan radiasi kosmik. Kekurangan medan magnet berarti menyebabkan lebih banyak radiasi dapat menembus atmosfer Bumi.

Apabila Bumi dianggap datar, maka medan magnet harus diganti dengan yang lain. Mungkin dengan logam cair. Namun teori ini pun tampak tidak masuk akal bagi para ilmuwan dan ahli sains terkemuka.

Foto Bumi bulat. (Sumber : nasa.gov)

Menurut seorang sejarawan, Jeffrey Burton Russell, belum ada ilmuwan dalam era peradaban barat yang percaya bahwa bumi berbentuk datar.

Bahkan Pythagoras yang diikuti oleh Aristoteles, Euclid, dan Aristarkhus, mengamati bahwa bumi adalah sebuah bola sejak abad ke-6 SM.

Nah, bagaimana menurutmu? Masih tetap percaya bahwa Bumi itu datar?