Seorang mantan ilmuwan NASA, Dr. Josiah Zayner, menjadi orang pertama yang memodifikasi dirinya secara genetis. Dilansir dari blog pribadinya ifyoudontknownowyaknow.com (13/10/2017), Zayner menulis bahwa ia ingin membantu manusia memodifikasi diri untuk menciptakan kelas spesies baru.
Dalam proyek ini, Dr. Zayner memberi kekuatan pada ototnya dengan mengeluarkan protein yang menghambat pertumbuhan otot di lengan kirinya menggunakan teknik CRISPR.
Dikutip dari gakkin-idn.co.id (25/1/2017), CRISPR atau Clustered Regularly Interspaced Short Palindromic Repeats merupakan sebuah metode modifikasi gen yang telah banyak digunakan pada beberapa sistem model, termasuk zigot hewan dan sel manusia.

Siapakah sebenarnya Dr. Josiah Zayner?
Zayner memperoleh gelar doktor Ph.D. dari Departemen Biokimia dan Biofisika Molekuler di Universitas Chicago pada tahun 2013. Salah satu karir terbesarnya adalah sebagai ilmuwan riset NASA dan terlibat dalam Program Biologi Sintetis di planet Mars pada tahun 2016.
Saat ini Zayner merupakan pendiri dan CEO The Odin, perusahaan yang berbasis teknologi genetik. Ia menjalankan aktivitas sebagai Biohacker, bahkan menjual peralatan teknik genetik dasar secara online, meskipun badan resmi pangan dan obat-obatan Amerika Serikat (FDA) telah menjelaskan bahwa penjualan produk terapi gen tanpa persetujuan resmi pemerintah termasuk dalam tindakan ilegal.

Pada tahun 2017, Dr. Zayner berhasil meraup keuntungan sebesar $ 200.000 dari bisnis penjualan peralatan modifikasi gen miliknya.
Tujuan dari eksperimen yang ia lakukan, menurut Zayner, sebenarnya bukan semata-mata untuk mengubah kekuatan super ototnya, melainkan karena ia menganggap manusia memiliki hak asasi untuk menentukan gennya sendiri. Ini dapat terjadi karena alasan medis, ilmu pengetahuan, atau hanya karena manusia menginginkan sesuatu yang baru dan ingin berbeda dari biasanya. Mantan ilmuwan NASA ini yakin manusia pada akhirnya akan berkembang menjadi generasi baru manusia super-kuat berkat rekayasa genetika yang luas.

Hmmm… bagaimana pendapatmu mengenai hal ini? Apakah kamu sependapat dengan Dr. Zayner?
*Tulisan ini pernah dimuat dalam platform berita UC News