Alhamdulillah, enggak terasa sudah masuk bulan Syawal, ya. Mohon maaf lahir dan batin sebelumnya untuk semua teman-teman yang membaca tulisan ini. Di sela hari-hari pasca-Lebaran, saya jadi ingat, ada satu janji hati yang belum terpenuhi *tsahhh, hahahaaa …. Jadi gini, ceritanya, beberapa waktu lalu ada seorang sahabat yang memberikan penghargaan Liebster Award kepada saya sebagai bentuk rasa sayang sebagai sesama blogger.
Sahabat yang sering saya panggil dengan nama Mbak Inna atau Kak Inna ini adalah teman lama yang sudah saya anggap sebagai sahabat sekaligus ‘guru’ alias mentor, terutama dalam hal dunia internet marketing dan segala hal yang berhubungan dengan teknologi informasi. Kami bertemu sewaktu bersama-sama menjalankan bisnis online Oriflame di tahun 2013.
Setelah terpisah sekian lama, akhirnya secara tak sengaja kami bertemu lagi di dunia online, tetapi saat ini sebagai sesama blogger. Selain sebagai blogger, sahabat saya ini adalah seorang content creator, dubber, mantan penyiar radio, dan sekarang suara renyahnya semakin eksis terdengar sebagai seorang podcaster. Tulisan-tulisan menarik tentang dirinya yang sejak dulu memang hobi narsis dan eksis bisa kamu baca di blognya, www.innaistantina.com.
By the way busway, untuk kamu ketahui, Liebster Award ini konon kabarnya berasal dari bahasa Jerman, yang artinya ‘tersayang’. Jadi penghargaan ini diberikan sebagai bentuk rangkaian silaturahmi antar-blogger secara berantai. Tapiiii … enggak cukup begitu aja, karena ada tantangan yang dikasih oleh si pemberi penghargaan ini, yaitu menjawab pertanyaan yang dia berikan. Nah, pertanyaannya apa? Suka-suka yang memberi aja, kita enggak boleh protes, hehehee ….
Sebelum mulai, saya share aturan mainnya, ya! Mana tahu ‘kan, kamu juga berniat memberikan penghargaan ini untuk teman blogger tersayang? Eits, tapi sebelumnya kamu harus tanya dulu ya kepada yang bersangkutan, apakah dia siap diberi tantangan berupa pertanyaan dan bersedia menerima Liebster Award ini. Yuk, ah, cekidot!
1. Memasang logo Liebster Award di blog.
2. Mengucapkan terima kasih kepada si pemberi award.
3. Menyematkan link blog dari si pemberi award.
4. Menuliskan 7 tantangan (fakta) tentang diri sendiri.
5. Menjawab 7 pertanyaan dari pemberi award.
6. Menuliskan nama blogger selanjutnya yang ingin diberikan Liebster Award.
7. Menyematkan link blog si penerima award berikutnya.
8. Memberi 7 pertanyaan sebagai tantangan kepada penerima award berikutnya.
9. Menuliskan aturan main Liebster Award.
7 Fakta tentang Saya
1. Introver
Kehabisan energi kalau terlalu lama di keramaian, itulah saya. Mereka yang introver membutuhkan waktu untuk menyendiri agar energinya pulih kembali. Ada kalanya saya bisa menjadi orang yang cerewet atau ramai, tapi bukan di lingkungan yang terlalu banyak orang. Di lingkungan yang besar, bisa jadi orang melihat kami, si introver, sebagai sosok yang pendiam dan tidak terlalu menonjol.
2. Jujur
Saya percaya, karakter jujur ini dapat mengantarkan kita pada kebahagiaan dan keberuntungan, meski kadang kejujuran itu begitu pahit akibatnya *tsahhh 😀 Jika keberuntungan belum datang saat ini tak mengapa, tapi kamu harus tetap percaya bahwa dengan menjadi jujur di masa kini berarti kita telah mencicil kebahagiaan untuk anak-cucu di masa depan kelak.
3. Terlihat Kalem, tapi ….
Hihiiiii … iyess, wajah saya termasuk kalemmmm. Tapiii … kamu pasti tak percaya kalau saya ini agak tomboi, kwkwk . Dulu, saya jarangggg sekali, bahkan enggak pernah pakai rok, apalagi daster, enggak banget 😀 Setelah menjadi seorang ibu dan banyak membaca dan melihat kajian online tentang pakaian muslimah yang benar, barulah mulai ikhlas menggunakan gamis dan rok kalau ke luar rumah. Kalau ke luar rumah artinya di dalam rumah masih jarang pakai rok, ya 🙂 Terus, saya juga enggak suka dandan seperti kebanyakan perempuan pada umumnya. Tapi, enggak suka dandan bukan berarti enggak ngerti tentang skin care dan produk perawatan kulit, secara saya juga pernah menekuni bidang konsultan kecantikan ini dan menjadi ‘tukang’ makeup sebelum akhirnya fokus di dunia penulisan.
4. Keras Kepala
Enggak tahu ini penyakit keturunan apa bukan, hahaaahaa …. Iya, saya termasuk ngeyel alias suka membantah orang tua. Tapi setelah dewasa, kata Bapak-Ibu, opini saya memang masuk akal, bukan sekadar membantah. Hal ini akhirnya membuat orang tua, terutama Ibu, menjadi luluh dan sering meminta pendapat saya sebelum memutuskan sesuatu.
5. Perfeksionis
Sifat serba ingin sempurna ini bak dua sisi mata uang. Di satu sisi baik, tapi di sisi lain juga bisa bikin repot dan melelahkan diri sendiri, terutama dalam hal pekerjaan. Pada akhirnya saya belajar untuk bisa menerima semua kekurangan diri dan orang lain sehingga menjadi orang yang lebih fleksibel.
6. Bosenan
Dari hasil analisis tulisan tangan dan sidik jari, saya termasuk orang yang bisa melakukan pekerjaan rutin yang terjadwal dengan baik, tapi harus ada variasi, alias bosenan, heheheee…. Enggak suka selalu duduk di belakang meja, tapi juga bosan kalau harus terus-menerus di lapangan. Itu sudah terbukti nyata selama ini dan bukan hoaks 😀
7. Enggak Tegaan
Ini juga sudah terbukti. Saya suka enggak tegaan sama orang dan mudah luluh. Kadang niatnya menolong dan memberi nasihat, tapi sering tidak sadar kalau justru dimanfaatkan. Tapi saya tetap yakin, kok, selalu ada pahala untuk orang yang ikhlas, Hanya saja, seiring bertambahnya pengalaman dan untuk menjaga kewarasan diri serta pikiran, saya mulai dapat mengontrol dan lebih waspada memilah serta memilih siapa yang harus saya tegain dan siapa yang harus dibaikin. Wallahu a’lam, namanya juga usaha perbaikan diri 🙂
Nah, itu tadi 7 fakta tentang saya. Masih merasa kurang? Lah, kepo amat sihhh kamu, kwkwkwk…. Bercanda, euy 😀 Tanya langsung ke saya aja, ya, gimana karakter lainnya.
7 Jawaban Pertanyaan dari si Pemberi Award
Ini adalah jawaban dari 7 pertanyaan yang diberikan Mbak Inna kepada saya. Gampang-gampang susah, ya, pertanyaannya.
1. Apa definisi rasa syukur?
Bagi saya, syukur adalah rasa yang muncul manakala kita mampu menerima suatu keadaan dengan ikhlas dan bahagia, apa pun dan bagaimanapun kondisinya. Bukan pada banyak sedikitnya materi atau sehatnya jasmani, karena dalam kondisi sakit dan kekurangan pun sejatinya rasa syukur tetap dapat dimunculkan.
2. Hal apa yang terjadi dalam hidup dan patut disyukuri?
Banyak sekali peristiwa dalam hidup saya yang naik turun secara drastis bak angka grafik yang cenderung fluktuatif. Gelombang kehidupan ini baru saya alami ketika usia mulai memasuki 20 tahun, atau saat masa-masa kuliah. Sebelumnya, kehidupan saya cenderung flat, rapi dan teratur. Mungkin, Allah melihat saya cukup kuat untuk menghadapi ujian dari-Nya ketika memasuki usia kepala 2. Dari banyaknya ujian tersebut, ada beberapa hal yang patut disyukuri, antara lain, saya yang tadinya pemalu, kuper dan selalu menutup diri, tumbuh menjadi sosok perempuan yang mandiri, tegar dan mulai percaya diri. Di antara banyaknya momen yang terjadi, terwujudnya impian ke Baitullah adalah momen terbaik yang tak pernah lupa saya syukuri hingga saat ini.
3. Siapa yang paling berjasa dalam hidupmu?
Kalau ini sudah pasti, jawabannya adalah orang tua. Bapak rahimahullah dan Ibu adalah sosok orang-orang kuat yang ada di belakang saya. Sebenarnya saya lebih dekat dengan Bapak, namun setelah Bapak meninggal saat usia saya menjelang 27 tahun, Ibu adalah orang terdekat yang merasa sangat membutuhkan saya di sisinya. Karena itulah, kami akhirnya sering saling menguatkan satu sama lain dalam menghadapi banyak ujian yang Allah beri sepeninggal Bapak. Alhamdulillah, kami mampu melampaui ujian demi ujian itu. Masya Allah.
4. Hal apa yang ingin kau berikan pada orang yang sudah berjasa dalam hidupmu, tapi hingga saat ini belum kesampaian?
Waduww … ini pertanyaan paling sulit deh kayaknya, hiksss …. Apa ya, yang belum saya berikan untuk orang tua, terutama Ibu? Banyak sekali pastinya hal yang belum bisa dan tak akan terbalas oleh apa pun juga, meski saya tahu, beliau sudah tidak membutuhkan balasan apa pun, apalagi yang bersifat materi. Tapi saya jadi ingat, ada satu doa dari Ibu yang sampai saat ini belum kesampaian saya wujudkan. Anggap aja lagi otw nih, jadi saya keep dulu deh, enggak usah ditulis di sini ya, kwkwk …. Yang ngasih pertanyaan ini udah tahu jawabannya kok 😀
5. Apa cita-cita terbesarmu saat ini?
Hemmmmm ... cita-cita atau impian terbesar saat ini banyak sekali, sih, sebetulnya, karena saya ini adalah seorang pemimpi 🙂 Tapi yang utama saat ini, pengen banget bisa jadi ibu yang baik untuk Lubna, anak perempuan saya, sekaligus menginspirasi dan berbagi lewat apa yang saya tekuni sekarang. Insya Allah, tujuannya semata-mata untuk mencari bekal di akhirat kelak. Kalau pun ada rezeki yang Allah beri dari sini, ini saya yakini sebagai amanah yang harus dijaga dan digunakan di jalan-Nya. Doakan saya istikamah, ya, manteman 🙂
6. Pernahkah orang lain meremehkanmu? Apa yang kamu lakukan untuk menghadapi hal tersebut?
Pastinya, saya juga pernah diremehkan. Dalam hal apa? Salah satunya dalam hal berbisnis dan berinteraksi dengan orang lain. Tahu sendiri ‘kan bahwa saya ini cenderung pendiam dan introver. Lebih banyak menikmati suasana sendiri daripada kumpul dengan orang banyak, sementara bisnis yang saya jalankan waktu itu harus banyak berinteraksi dengan bermacam karakter, meskipun dijalankan secara online. Karena dikerjakan dari rumah, anggapan orang, kita tidak punya penghasilan karena tidak bekerja kantoran dan hanya diam di rumah. Nah, ketika masa pandemi COVID-19 ini mulai diberlakukan work from home dan hampir semuanya dikerjakan secara online, Alhamdulillah, saya sudah terbiasa dan enggak kaget lagi menjalaninya karena memang sudah bekerja dari rumah sejak tahun 2013.
Btw, apa yang saya lakukan untuk menghadapi orang yang meremehkan saya? Buktikan aja dengan hasil dan prestasi, tidak perlu banyak bicara dan basa-basi 😉
7. Bagaimana caramu mengendalikan semangat yang turun?
Lagi bosan dan enggak bersemangat? Off dulu dari rutinitas, carilah me time yang kamu sukai. Saya biasanya memilih tidur dan mematikan gadget untuk recharge energi. Kadang main game, atau nyobain resep kudapan yang simpel dan enggak ribet. Tidak lupa, membiasakan diri untuk selalu bersyukur setiap hari. Tujuannya, agar saya enggak banyak mengeluh karena masih banyak orang lain yang lebih menderita daripada saya.
Penerima Liebster Award Berikutnya
Okeee… tiba waktunya saya memilih seseorang untuk diberikan Liebster Award berikutnya. Siapakah diaaaa??!!
Jeng… jenggggg….
And… the Liebster Award goes to…. my mentor and my dear friend, Muyassaroh. Kamu yang suka menulis dan membaca buku pasti sudah enggak asing dengan namanya. Beliau yang masih muda tapi sudah punya segudang pengalaman, terutama dalam dunia literasi ini adalah salah satu ‘guru’ terbaik saya yang membimbing dalam dunia kepenulisan. Mbak Muyassaroh bisa dibilang merupakan orang yang Allah kirim untuk melancarkan perjalanan saya di dunia tulis-menulis dan editing. Semoga Allah membalas semua kebaikannya. Oya, kamu bisa baca tulisan-tulisan renyahnya di blog Muyass.com, ya! Banyak tips dan resep menarik di situ. Cewek banget, deh, blognya 🙂
Lalu, apa 7 pertanyaan dari saya untuk Mbak Muyas? Ini dia!
- Apa arti kesuksesan untukmu?
- Apakah kamu bahagia dengan kehidupanmu sekarang? Kalau iya, apa yang membuatmu bahagia? Kalau tidak, mengapa?
- Hal terbesar apa yang memotivasimu untuk selalu menjadi lebih baik?
- Apa tujuan hidupmu?
- Kata-kata motivasi apa yang menjadi prinsip hidupmu?
- Adakah hal yang kamu sesali dalam hidup ini? Jika ada, apakah itu?
- Apa keinginan yang belum tercapai?
Gampang, kannnnn? Hihiiii…..
Alhamdulillah, kelar juga nulisnya. Perasaan enggak habis-habis deh nulis ini. Panjanggggg karena semuanya serba angka 7 😀
Terima kasih untuk teman-teman yang sudah berkenan membaca. Boleh kasih komen juga, ya, yang merasa tahu fakta lain tentang saya. 🙂
Matur nuwun…. Arigato gozaimasu….
salam kenal mbak. Saya pun ikut liebster dan baru tahu ternyata program seperti ini. Buat seru-seruan aja sih ya sebenarnya untuk lebih meningkatkan blog walking
Salam kenal mbak Mariaaa….
Liebster ini bagusnya bisa jadi ajang silaturahmi ya mbak & untuk saling menanamkan backlink juga. Insya Allah manfaatnya banyak.
Dirimu adalah orang yang menjadi inspirasi saya, Bun. Selalu salut sama setiap pencapaianmu. Semoga kita bisa berjumpa lagi ya, Bun. Dirimu adalah tempat curhat terbaik dan terenak, hahahaha
Ehhh ada kamuuu, ibu salihah & terbaik untuk 3 krucil :*
Aamiin, semoga Allah mudahkan kita meet up lagi ya mbak Lithh. Muachhh.
Seru juga main Liebster Award ya mbak. Kebetulan aku juga udh dicolek 2 blogger krn dpt Liebster Award tp blm sempat ku jawab pertanyaan2nya.. Hihi
Boleh lah, kpn2 buat Liebster Award juga 🙂
Asyikkkk…. lanjutkan mbak Ellaaa…
wah bagus juga ya Liebster ini, bisa saling tanam backlink dan bagus buat blog yang berkualitas, kebetulan saya juga ikutan ditantang sama teman saya untuk bikin tulisan tentang ini, jadi pengen ikut challenge beberapa teman juga buat ikutan acara ini
Betul mbak, setuju. Bisa saling terhubung & menanamkan link.
Bun… Bun… Mewek 🙁
Bingung mau komen apaan yaa, bun Has tahu banget buruknya sy. Insya Allah berusaha untuk jadi lebih baik. Segera dikerjakan, Bun 😘
bun has, aku berasa baca diri sendiri deh waktu baca fakta-fakta itu hehe
btw, baca liebster jadi inget kalimat ich liebe dich yang artinya aku cinta kamu hihihi
Wah aku br tau liebster award…dikira tadi hubungannya sm lobster #eh. Semacam challenge2 di instagram ya…tp seru bisa nanem link jg hehe. Salam kenal ya mbak hastin
Whaaa.. congrats 🤩 luar biasa Liebster Award ini bikin para blogger semakin kenal meskipun belum pernah ketemu ya.
Bunhas, salahsatu penulis inspirasiku, paling suka kalo udah ngebahas Lubna, soalnya aku juga punya anak perempuan, jadi banyak belajar banget dari Bunhas hehe. Tos, samaa aku juga introvert, makanya lebih seneng menghabiskan waktu sendiri, jadi lebih produktif kalo sendiri.
Salam kenal mba, wah jadi keinget hutang liebster award yang belum aku selesaikan nih. Seru juga ternyata ya menjawab pertanyaan dari pemberi awardnya..
Seru nih Liebster , award berantai. Mengeratkan silaturahim dan saling mengenal lebih dalam dengan sesama blogger melalui tulisan. Cakeeeep
Wah ternyata kepala batu juga ya, Sama kayak saya. Tapi alhamdulillah bgt ya Mbak, bisa jadi konsultan ortu dg sifat yg seperti ini. Masya Allah.
Alhamdulillah ,sy dapet nasihat ttg tulisan 3 cara agar wanita terhindar dari fitnah,. Soalnya dimedsos kalo discuss Ama laki laki digrup , khawatir mengundang fitnah
Terima kasih sudah berkenan mampir, mbak 🙂
huhuhuhuiii, award is back.
ternyata award gini datang lagi ya, tapi bagusnya kita jadi saling tahu lebih dekat lagi dengan sesama Blogger, mungkin selama ini udah dekat tapi belum tahu lebih dalam soal personalnnya, seperti ini nih, jadi tahu Mbak ternyata orangnya introvert ya, padahal kelihatannya ramai di group 😀
Hahahaaa iya, berani ramenya di grup aja ya kwkwkwk
Mbak Hastin yang kukenal itu penyabar banget dan selalu kasih motivasi buat orang lain. Cocok buat tempat curhat, hehe … kalau main ke Yogyakarta, pengen deh ketemu langsung.
Aamiin.. Aku pun pengen ke Bandung, mbak 😘
Asyik, jadi bisa intip siapa dirimu sebenarnya. Jadi tambah pengen ketemuan dengan dirimu. Btw, kapan kita video call-an nih. Mosok GSM cuma heboh di cuap-cuap grup aja…
Kwkwk atur aja deh, Bunn 🥰
Salam kenal ye Mbak.
Liebster nie semacam tukaran link di blog ye hehe
Blog Saya dulu juga di sediakan satu halaman khusus tuk tukaran link maupun logo banner.
Ngeblog jadi seru bisa saling berkunjung tapi itu di tahun sekitar 2013, kyaknya skarang tren ngeblog uda berubah, nggak ada lagi yg bkin gitu padahal itu baik tuk backlink.
Kerenn, Mas Arif ngeblognya udah lama..
Jujur, saya belum pernah ketemu teteh, cuma kalau lihat status2ny saya rasa teteh orang yg bijak dan sabarrr hehe maaf kalau salah teh
Semoga makin sukses dalam berkarya aamiin
Say belum pernah ketemu teteh
Cuma kalau baca status2 teteh, saya rasa teh hastin orangny sabarrr dn bijakk
Maaf kalau salaah tehh
Sukses selalu teh
Aamiin.. Doa yg sama untuk mbak Miyoshi 😘
Seru juga ya buat nambah silaturahmi dengan Blogwalking n backlink. Mantap mba. Semangattt
Aku baru tau tentang Liebster Award, nampak seru deh. Boleh lah kapan-kapan aku ikutan, kepoin blogger-blogger kece dulu hahaha
Wah seru nih kegiatannya
Sangat menginspirasi juga tulisannya
wah mbak Hastin trnyata keras kepala dan perfeksionis ya mba…hehehe. tapi nggak papa sih ya yang penting nggak keterlaluan. Karena saya pun juga iya hehehe..ah, jadi ingat jaman duluuuuuu pas awal awal ngeblog ada awards ini. Saya juga dapat tapi belum dituliiis
Wah beneran ya, aktifitas dan sikap nggak bisa membohongi keadaan, mbak Muyas memang keren ya mbak
Woow karakternya mirip saya bunda Hastin haha ngaku-ngaku nih saya. Selamat untuk mbak Muyassaroh yang aka resensi Kepribadian dirinya sendiri di blognya ya. Hihi