Membersamai tumbuh kembang anak di zaman ini memang enggak mudah, ya, Teman-Teman. Gaya hidup sehat seolah menjadi sesuatu yang mahal, tergantikan dengan segala yang berbau instan. Makanan dan minuman instan, bumbu instan, sampai tahapan untuk mencapai cita-cita dan kesuksesan pun banyak sekali yang menggunakan “cara instan”. π Sebagai seorang ibu, bagi saya hal ini sangat memprihatinkan.
Bahkan beberapa bulan lalu, sempat viral informasi tentang meningkatnya kasus diabetes dan angka cuci darah pasien anak-anak di sebuah rumah sakit. Ini menjadi bukti bahwa gaya hidup sehat mulai banyak ditinggalkan.
Enggak perlu jauh-jauh menunjuk orang lain karena saya pun masih belum maksimal menerapkan gaya hidup ini. *hiksss
Manfaat Gaya Hidup Sehat
Banyak yang mengira manfaat gaya hidup sehat langsung terasa dalam jangka pendek. Faktanya? Tidak semudah itu, Ferguso! Ada yang membiasakan rutinitas gaya hidup sehat dengan cara berolahraga dan berharap merasakan hasilnya dalam waktu 1 minggu. Ternyataaa … setelah 1 minggu berlalu, kok belum ada hasilnya? Jadilah kita ngambek dan enggak mau olahraga lagi. Berasa semuanya sia-sia belaka. Begitu, bukan?
Heiii… jangan terburu nafsu, ya, Dek, yaaa β¦. π Seperti aktivitas lainnya, hasil olahraga rutin baru dapat kita rasakan beberapa minggu setelahnya. Dijamin, badan terasa lebih segar, peredaran darah lancar, tidur juga lebih nyenyak. Hal yang sama juga terjadi jika kita rutin mengonsumsi makanan sehat. Selain manfaat yang disebutkan di atas, bonusnya juga ada, yaitu berat badan lebih stabil dan tidak mudah naik.
Cara Memperkenalkan Gaya Hidup Sehat kepada Anak
Anak adalah generasi penerus yang membawa rantai kehidupan kepada generasi masa depan lainnya. Apa yang kita ajarkan kepada mereka akan dipraktikkan dan diingat seumur hidupnya. Memberi contoh gaya hidup sehat kepada anak yang paling mudah menurut saya bisa diawali dari memberikan makanan sehat yang disukai anak-anak.
Selain itu, mengajak mereka bermain sambil belajar mengenal apa saja bentuk makanan yang layak dikonsumsi juga tak kalah pentingnya. Selain lewat gambar beraneka bentuk buah, sayur, maupun lauk-pauk, pengenalan makanan sehat juga bisa dilakukan dengan mengajak anak-anak ke tempat wisata alam, seperti taman buah, kebun binatang, kebun sayur, dan semacamnya, sambil dijelaskan bahwa hasil alam itulah yang sering kita konsumsi setiap hari.
Itu kalau di dunia nyata, ya, Bu-Ibu. Di dunia maya, enggak kalah menyenangkan bagi anak adalah belajar mengenal berbagai makanan sehat lewat website Culinary Schools. Di web ini banyak banget permainan lucu-lucu yang akan membantu anak memahami aneka jenis buah, sayur, hasil-hasil kebun, dan sebagainya.
Selain permainan yang berhubungan dengan edukasi makanan dan hasil alam, Culinary School juga memiliki puluhan permainan lain, seperti permainan asah otak dan olahraga. Penasaran seperti apa jenis-jenis permainannya? Yuk, simak reviunya, ya!
Can I Eat It?
Kalau anak kita masih balita dan dalam masa prasekolah, permainan Can I Eat It? bisa banget menjadi pilihan. Selain tampilan gambarnya lucu, permainan ini mengasah dan mengajarkan kepada anak apa saja yang boleh mereka makan. Anak-anak tinggal mengklik kata βYesβ atau βNoβ untuk memilih beberapa benda dan makanan, seperti buah pir, sayur, sosis, kaus kaki, kaca, batu, dan benda lainnya. Sederhana, tetapi bermanfaat banget untuk anak-anak.
Fast Food Combat
Bagaimana dengan yang ini? Hemm…. Fast Food Combat ternyata lebih tinggi tingkat kesulitannya daripada Can I Eat It? Inti permainannya, ada dua orang pemain dalam game Fast Food Combat yang saling berebut mengambil makanan yang layak dimakan, dan sebaliknya, menghindari bahan makanan yang menyebabkan penyakit, seperti pisang beku atau semangka beku. Ada seru-serunya, lo, kalau main ini. Meski bukan anak-anak lagi, enggak ada salahnya kita ikut mencoba permainan lucu semacam ini supaya bahagia plus awet muda. *eeeaaa π Β Β Β
Fitness Food Run
Nah β¦ nah β¦ nah β¦ kalau ini lumayan sulit untuk saya, hahahaaa β¦. Jadi, pemain dalam game Fitness Food Run harus berlari di antara jurang dan melompati bukit-bukit menuju makanan sehat yang akan dikonsumsi, seperti apel dan mentimun. Sebaliknya, ia harus menghindari makanan yang tidak sehat, seperti kentang goreng. Yang bikin sulit, permainan ini membutuhkan kecepatan dan ketangkasan. Mata meleng dikit aja, pemain bisa langsung jatuh ke jurang, dan game over deh jadinya! Gimana? Seru dan gemas, kan? Pastinya! Saya sendiri berasa lupa umur, lo, setelah memainkan banyak permainan di web Culinary Schools ini saking bahagianya…. hehehe β¦.
Dari ketiga contoh permainan yang ada, kira-kira kamu lebih suka yang mana? Jangan lupa, pilihkan permainan lainnya untuk anak-anak kita, ya!
Gaya hidup sehat untuk keluarga, terutama anak-anak, memang enggak bisa dipraktikkan hanya dalam waktu singkat. Butuh aksi nyata agar manfaatnya makin terasa. Sudah siapkah kita sebagai ibu mengawal generasi masa depan bangsa tumbuh sehat dan berdaya? Semoga!
Baca Juga
- Resep Cheese-cake Jar dan Cara Membuatnya
- Tips Membuat Kue Kering Plus Resep Nastar Pilihan
- Penyebab Anak Tidak Mau Makan
Ternyata bisa juga mengenalkan gaya hidup sehat ke anak lewat game ya mbak. Wah ini patut dicoba ya mbak, apalagi varian gamenya cukup banyak dan menarik.
Suka banget sama game Culinary school ini. Karena dapat mengenalkan anak berbagai game yang menarik tentang makanan, terutama makanan sehat dan tidak sehat. Anak saya jadi bertambah juga kosa kata bahasa inggrisnya karena game ini loh π
Bener juga, sih, dari bermain gini bisa memunculkan diskusi antara anak dan orangtuanya sehingga fungsi belajarnya terpakai. Game apapun pada dasarnya memang harus dengan dipantau orangtua.