Sejak kecil, saya termasuk salah satu penderita alergi yang memiliki kulit sensitif dan peka terhadap kondisi cuaca. Selain karena cuaca, kondisi alergi juga dipengaruhi bahan makanan yang saya konsumsi. Nah, kondisi kulit yang sensitif ini pastinya sangat rawan terkena berbagai infeksi kulit, terutama yang disebabkan oleh jamur, seperti penyakit kurap atau kadas.
Apa itu kurap sebenarnya? Kurap sering kali diidentikkan dengan kadas. Keduanya memang serupa, Teman-Teman. Penyakit kurap disebabkan oleh infeksi jamur tinea corporis yang sering menyerang berbagai area di tubuh,dan jamur tinea capitis yang lebih banyak ditemukan di kulit kepala.
Kedua jenis jamur ini bisa menimbulkan ketidaknyamanan karena menyebabkan rasa gatal yang parah. Penderitanya merasa ingin selalu menggaruk, padahal garukan itu berpotensi memindahkan jamur tadi ke kuku kita. Akhirnya, tanpa sadar, jamur itu berpindah ke bagian tubuh lainnya yang kita sentuh. Iiiihh … jadi nyebar, ‘kan? Itulah kenapa, penyakit kurap harus segera ditangani.
Nah, salah satu yang menarik dari penyakit kurap adalah gejala dan cara penyebarannya yang terbilang cepat. Gejala kurap ditandai dengan munculnya ruam berbentuk lingkaran yang disebut sebagai ringworm. Tanpa pengobatan, ruam ini akan meluas dan meninggalkan bekas. Terus, untuk penyebarannya, kurap bisa ditularkan melalui berbagai media, lo. Jadi, enggak ada salahnya kalau kita lebih waspada, ya.
Yuk, simak tulisan tentang gejala, cara penyebaran, dan pengobatan penyakit kurap di bawah ini.
Gejala Infeksi Jamur Kurap
Kurap disebabkan oleh serangan jamur kulit dari jenis tinea corporis dan tinea capitis. Ketika jamur menyerang dan berkembang biak di kulit, ada beberapa gejala yang kita rasakan, seperti:
- Muncul ruam berbentuk lingkaran yang tepiannya berwarna merah, lebih menonjol, kering, dan mengelupas. Bagian tengahnya terlihat seperti kulit sehat pada umumnya
- Muncul rasa gatal parah yang membuat penderita ingin menggaruk.
- Kulit kering, kasar, dan mengelupas
Cara Penyebaran Jamur Kurap
Seperti halnya kadas, kurap juga bisa menular melalui berbagai cara dan media, seperti:
Manusia ke Manusia
Rajin mandi dan menjaga kebersihan diri tidak bisa melindungi kita dari serangan jamur kurap jika masih sering berbagi barang pribadi dengan orang lain. Kita tidak pernah tahu apakah teman atau keluarga yang meminjam handuk dan baju terbebas dari jamur kurap atau penyakit menular lainnya.
Untuk itu, lebih aman pastinya kalau kita menggunakan barang pribadi hanya untuk diri sendiri. Jika terpaksa harus dipinjam orang, cucilah barang pribadi yang sudah dipinjam dengan air panas sebelum digunakan kembali untuk menghindari penularan jamur yang mungkin terjadi.
Hewan ke Manusia
Tinea corporis lebih mudah menyebar dibanding jenis jamur lainnya karena penularannya juga bisa melalui hewan. Kucing dan anjing adalah hewan yang paling rawan mengidap jamur. Saat membelai dan menyentuh kulit kucing atau anjing yang terinfeksi, lalu kita menyentuh bagian tubuh sendiri, sangat mungkin jamur langsung berpindah. Karena itu, biasakan untuk mencuci tangan dengan sabun sehabis memegang hewan, ya.
Lingkungan ke Manusia
Jamur suka hidup di tempat yang basah, lembap, dan tertutup. Lokasi paling rawan yang dapat menjadi media penularan adalah tempat umum, seperti kamar mandi umum atau kolam yang digunakan banyak orang.
Tanah yang kita injak pun bisa mengandung bibit jamur, apalagi di lingkungan yang cenderung panas dan lembap seperti Indonesia, yang beriklim tropis. Untuk itu, pakailah selalu alas kaki setiap keluar rumah atau berada di tempat umum agar jamur tidak mengenai kulit.
Pengobatan Penyakit Kurap
Meskipun memiliki gejala yang mengganggu kenyamanan dan merusak penampilan, kurap sebenarnya bisa disembuhkan, kok. Kunci dari kesembuhan adalah disiplin dan konsisten karena pengobatan infeksi jamur biasanya membutuhkan waktu hingga 2 minggu agar jamur mati sampai ke akarnya.
By the way busway, pengobatan yang bisa dilakukan antara lain:
Menggunakan Cuka Apel
Cuka apel bukan hanya mengandung vitamin dan nutrisi, tetapi juga mengandung agen antibakteri dan antijamur yang bisa dimanfaatkan untuk meredakan gejala kurap. Sifat asamnya yang kuat membantu membasmi jamur walaupun enggak ada jaminan jamur kurap tidak datang lagi.
Cara pengobatannya: Siapkan bola kapas berukuran sedang, kemudian celupkan ke dalam cuka apel. Gosokkan kapas di bagian yang terkena kurap tiga kali sehari hingga gejalanya berkurang dan hilang.
Pasta Kunyit
Kunyit memang bisa digunakan sebagai bumbu masakan tradisional yang bukan hanya melezatkan, tetapi juga memberi warna kuning yang menggugah selera. Selain fungsi tersebut, ternyata kunyit juga bisa digunakan untuk obat meringankan kurap.
Caranya: Giling kunyit menjadi serbuk, kemudian tambahkan sedikit air sehingga membentuk pasta. Aplikasikan pasta kunyit pada kulit yang terinfeksi dan biarkan mengering sebelum dibilas.
Krim Antijamur
Pengobatan terakhir yang dinilai paling praktis dan efektif adalah menggunakan terapi topikal, yaitu salep atau krim antijamur. Pilihlah salep antijamur yang mengandung klotrimazol 1% karena bahan ini dapat merusak dinding sel jamur sehingga jamur akan mati perlahan sampai ke akarnya.
Canesten memiliki bahan aktif klotrimazol 1% dan dapat digunakan untuk mengatasi kurap serta berbagai infeksi jamur kulit lainnya. Aplikasikan 2–3 kali sehari pada kulit yang bermasalah selama 2 minggu tanpa jeda agar jamur tertumpas hingga tuntas. Jika lebih dari waktu tersebut gejala penyakit kurap belum juga hilang, jangan lupa hubungi dokter, ya, Bestie.
Baca Juga
- Pentingnya Vitamin Tubuh di Masa Post-pandemi
- Berat Badan Ideal, Pentingkah?
- Semua Penyakit Berasal dari Pikiran
Referensi
- Debra Jaliman, MD, What You Should Know About Ringworm, 15 Maret, 2021. Diakses pada tanggal 10 Juni 2022 dari https://www.webmd.com/skin-problems-and-treatments/what-you-should-know-about-ringworm
- Raechele Cochran Gathers, MD, Everything You Want to Know About Ringworm, 17 Februari, 2022. Diakses pada tanggal 10 Juni 2022 dari https://www.healthline.com/health/ringworm#symptoms
- Ringworm, 26 Oktober, 2020. Diakses pada tanggal 10 Juni 2022 dari https://www.nhs.uk/conditions/ringworm/
Seremmm. Banget semoga kita mah senantiasa sehat dan dilindungi termasuk dari jamur ya kak, kayaknya paling cepet mending pake krim anti jamur ya kak hihi
Aamiin. Apalagi musim hujan kek gini ya.. lembap hawanya.
penyakit kulit itu kesannya menyerang bagi mereka-mereka yang kurang menjaga kebersihan, padahal tidak sepenuhnya benar kan ya… ada yang memang udah ‘bakat’nya diberikan karunia kulit yang sensi, atau gampang terinfeksi jamur dll.
untungnya pengobatan sekarang sudah maju, buat yang enggan ribet-ribet membuat obat tradisional, salep kulit bisa jadi solusinya
Hihiii iyaa, kayak aku gini, dari lahir udah bermasalah dgn alergi kulit. Huhuhuuu…
Penularan dari manusia dan hewan ini sering kali kita gak sadar sampai kita mengalami gatal-gatal. Kebanyakan orang kurang paham kalau orang yang gatalan berpotensi tinggi menularkan, malah mereka cuek aja pakai barang orang lain. Suka miris sama orang-orang seperti ini.
Terima kasih ya mba infonya bermanfaat banget. 🙂
Terutama handuk dan sabun batangan ya, Mbak Alia, jangan sampai dipake bareng orang lain. Semoga kita semua sehat2 aja, fisik maupun psikis.
Saya pribadi paling gak bisa untuk gantian barang pribadi apalagi seperti handuk, secara kan lembab dan sangat mudah untuk jamur hinggap disitu. Mending kasih sarung yang bersih daripada orang mau pinjam pakai handukku, heheheh.
Banyak juga ya obat alami untuk pereda kurap ini, noted deh ini.
Bener, Mbak. Perkara saling meminjam barang pribadi ini perlu banget jadi perhatian.
Baru tau kalau cuka apel bisa redakan kurap. Jadi nambah pengetahuan deh baca blog mba Hastin. Thanks sharingnya mb
Masamaaa, Mbak Dyah..