Belajar dari Laut di Pulau Lombok

Siapapun tahu, tanah kelahiran sampai kapanpun tak akan mungkin dapat terlupakan.
Bahkan saat kita sudah tidak lagi tinggal disana, memori akan masa kecil masih tertanam jelas dalam ingatan.

Adalah Lombok, pulau dibagian timur Indonesia yang mengiringi langkah masa kecilku.
Meski hidupku telah berpindah secara fisik ke kota budaya nan sederhana, Yogyakarta tercinta, namun pulau Lombok dan segala “kepedasannya” masih menempel erat dalam rasa yang ada.

Tidak banyak orang yang tahu bahwa di Lombok kita dapat melihat 2 kebudayaan : budaya Bali, dan sekaligus budaya Lombok.
Kedua budaya ini hidup berdampingan dan saling menghormati dengan adat istiadatnya masing-masing.
Jika kamu ingin hemat waktu dan biaya, rasa-rasanya kamu cukup datang ke Lombok untuk mendapatkan dua suasana itu, Bali dan Lombok sekaligus 😊.

Apa yang menarik dari pulau yang terletak antara selat Lombok & selat Alas ini??

Setiap orang memiliki ketertarikan berbeda saat melakukan perjalanan ke suatu daerah tertentu.
Ada yang suka pantainya, gunungnya, kulinernya, budayanya, dll.
Bersyukurlah karena di pulau pedas ini kita akan disuguhi beraneka ragam obyek wisata yang tidak akan terasa membosankan.
Dalam daftar wisata kuliner saja ada bermacam kudapan yang akan memanjakan lidah para traveller.
Mulai dari Sate Bulayak, Sate Pusut, Ayam Taliwang, Plecing Kangkung, Dendeng, Abon, Beberuq (lalap terong mentah), ikan laut bakar dan banyak lagi yang akan membuatmu segera membayangkan sepiring nasi hangat dan ulekan sambal terasi.
Widihh, perutku seakan ikut bicara saat menuliskan fakta dan realita ini 😅

Meski aku, yang langsing dan makannya biasa-biasa saja ini selalu bersemangat apabila sudah bicara tentang makanan khas Lombok, tapi ada satu obyek yang sebenarnya selalu membuat penulis merasa baper.
Apakah itu?
Hemmm… Lauttt..!!
Entahlah, penulis yang sebenarnya dahulu tidak begitu suka laut karena tidak bisa berenang, beberapa tahun terakhir ini mulai menyadari betapa laut menyimpan banyak arti.

Dan Lombok, adalah surganya pantai dan lautan.

Pantai Senggigi, Pantai Kuta, Selong Blanak, Pantai Mawun, dan Pantai Pink adalah beberapa nama pantai yang populer di pulau ini.
Jika pantai Senggigi sudah sangat dikenal sebagai salah satu ikon pantai di Lombok, maka Pantai Mawun dan Pantai Pink adalah pantai yang masih sangat asli dan sangat indah. Kamu akan merasa pantai ini sebagai pantai pribadimu karena tidak begitu banyak pengunjung yang sampai disini.

Terlebih jika kita mau meluangkan waktu untuk menyeberang sejenak ke pulau-pulau kecil yang namanya berawalan dengan nama Gili. Ada Gili Trawangan, Gili Meno, Gili Sundak, dll.

Screenshot_2017-10-02-13-54-14-476
Sekotong

 

dsc00255
Senggigi

 

Lalu apa yang sebenarnya kupikirkan tentang Laut? Mengapa lautan begitu bermakna untuk aku yang tidak bisa berenang? hehheheee…

Saat aku duduk di garis pantai, memandang bergulungnya deburan ombak dalam suasana yang masih sepi, hanya satu yang terpikirkan : rasa SYUKUR.
Adakah yang pernah merasakan hal ini?
Apakah untuk sekedar bersyukur kita harus datang ke pantai, atau ke laut?

Heemmm…
Pertanyaan ini sama saja dengan : “Apakah untuk sekedar minum kopi harus datang ke kedai kopi ? ” 😁
Tentu saja tidak…
Tapi, adakalanya kita membutuhkan suasana kedai kopi itu agar rasa yang ditimbulkan menjadi lebih nikmat.
Sama seperti laut atau pantai yang adakalanya aku butuh datangi untuk sekedar mengkhidmatkan rasa syukurku atas Kuasa-Nya menciptakan alam semesta.

Aku sering mengajak anakku untuk sekedar melakukan perjalanan.
Tak perlu terlalu jauh jika belum memungkinkan, cukuplah antar kota dalam satu propinsi sudah sangat mewakili.

Lihatlah,
Sekolah formal tak akan pernah mampu memberi gadis kecilku pengalaman berkesan seperti ini : makan mi diatas kapal boat 😉 Makan mi sambil bersyukur melihat betapa luas Tuhan menciptakan alam dan seisinya. Tiada kekuatan yang mampu untuk menandinginya.

Screenshot_2017-10-02-13-54-45-423

 

Travelling dan bepergian akan membuat jiwa kita menjadi terbuka.
Menyadari, ada banyak penciptaan yang terbentuk dan mengelilingi kita. Sehingga harmonisasi antara alam dan diri kita adalah keharusan yang tak dapat ditawar-tawar lagi.

Terlebih di era kini, kala travelling bukan lagi menjadi sesuatu yang sulit untuk dilakukan.
Banyak cara untuk mendapatkan harga tiket pesawat murah. Kita dapat mencari dan membandingkan kapan saat harga tiket menjadi lebih rendah. Lalu kita tinggal menyesuaikan keberangkatan dengan harga dan waktu termurah yang kita pilih.
Sederhana bukan?

Sesederhana aku, saat menjadikan laut sebagai hamparan rasa syukur yang tak berkesudahan…

 

 

Spread the love

Leave a Comment