Akhir-akhir ini saya sering mendapat notifikasi beberapa daftar kontak pribadi di HP mendadak punya akun di aplikasi Telegram. Ada apakah gerangan? Agak kaget juga awalnya kenapa aplikasi yang jarang digunakan orang-orang di sekitar saya ini mendadak mulai naik popularitasnya, padahal banyak teman selama ini malas menginstal Telegram dengan alasan sepi dan jarang yang pakai. π
Saya sendiri sebenarnya sudah menjadi penggemar setia aplikasi Telegram sejak tahun 2016. Saking sukanya dengan aplikasi ini, saya sampai menuliskan detail tentang Telegram di blog. Kamu bisa baca di postingan Aplikasi Telegram for Android. Apa saja fitur dan keunggulan yang dimiliki Telegram sudah saya tuliskan di sana, meskipun ada beberapa fitur pembaruan yang belum saya tambahkan.
Kecintaan dengan Telegram semakin bertambah ketika saya menemukan banyak channel alias saluran informatif di aplikasi tersebut, seperti aneka kajian dari para ustaz dan ulama besar di tanah air, sampai kepada channel para motivator nasional, plus banyak grup pembelajaran online juga saya temukan di aplikasi ini.
Beberapa tahun terakhir, saya bahkan menggunakan aplikasi Telegram sebagai sarana menyimpan foto, video, dan aneka dokumen pekerjaan dalam berbagai format. Dengan cara ini, saya bisa menghapus file-file lama yang tersimpan di HP agar penyimpanan di perangkat berkurang dan HP tidak menjadi lemot.
Pada tahun 2017, popularitas Telegram sempat mencuat ketika Kementerian Komunikasi dan Informatika RI memutuskan memblokir Telegram versi web karena dianggap sering digunakan pihak teroris untuk berkomunikasi sebelum melancarkan aksinya. Syukurlah, setelah pendiri Telegram -Pavel Durov- datang ke Indonesia dan berdialog dengan Kemkominfo, pemblokiran pun dibuka kembali.
Bulan Januari 2021 ini mendadak popularitas Telegram kembali mencuat setelah pihak WhatsApp mengeluarkan peraturan baru terkait kebijakan privasi dan aturan layanan. Dikutip dari Kompas.com (7/1/2021), salah satu aturan baru ini menyebutkan, pihak WhatsApp akan membagikan data pengguna kepada Facebook yang masih satu perusahaan dengan WhatsApp terkait data nomor telepon pengguna, interaksi pengguna dengan orang lain, data transaksi, dan lain-lain. Pengguna WhatsApp bebas memilih untuk menerima kebijakan ini, atau sebaliknya, menolak kebijakan dengan risiko akun WhatsApp akan dihapus.
Setelah kabar ini muncul, banyak rekan dan sahabat mulai membuat akun di aplikasi Telegram. Saya sendiri sebetulnya lebih suka kalau grup chat menggunakan Telegram, dengan alasan, penyimpanan chat dan file di Telegram berbasis cloud alias penyimpanan di awan. Jadi, enggak membuat perangkat HP lemot dan ruang penyimpanan pun lebih lega.
Perbedaan Aplikasi Telegram dengan WhatsApp
Pavel Durov sebagai pendiri aplikasi Telegram cukup sering membandingkan keunggulan produk miliknya dengan aplikasi WhatsApp dalam channel pribadinya, Durov’s Channel, meski tak dapat dimungkiri, setiap aplikasi pasti memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Kelebihan WhatsApp sendiri terletak pada kemudahan penggunaan oleh berbagai rentang usia, mulai remaja hingga lanjut usia, ditambah fitur story 24 jam yang dimilikinya seperti fitur di Facebook dan Instagram. Yah, Facebook dan Instagram memang satu perusahaan juga kan dengan WhatsApp? π
Mungkin tidak banyak yang mengetahui bahwa sebelum Pavel Durov mendirikan Telegram dengan kakaknya, Nikolai Durov, ia juga sempat membuat aplikasi media sosial semacam Facebook yang sangat populer di negaranya, bernama VKontakte. Media sosial VK ini diklaim mengungguli kepopuleran Facebook di kalangan anak muda Rusia sehingga Durov berhasil menjadi miliarder di usianya yang masih muda.
Sayangnya, masalah politik di Rusia memaksa Durov harus keluar dari negaranya dan menjual saham VK kepada pemerintah Rusia. Perjalanan Pavel Durov dalam membangun idealismenya ini juga pernah saya tulis di blog dengan judul Pavel Durov dan Telegram Indonesia.
Terus, apa dong perbedaan lain antara Telegram dengan WhatsApp selain fitur story-nya? Baiklah, ini sembilan alasan kenapa kamu harus menggunakan aplikasi Telegram daripada WhatsApp (versi saya):
1. Ringan dan cepat
Aplikasi Telegram itu memiliki kapasitas yang lebih kecil daripada aplikasi WhatsApp. Kapasitas kecil ini membuat Telegram lebih ringan sehingga memiliki akses lebih cepat daripada WhatsApp.
2. Aman
Sejak awal dibuat, pendiri Telegram sudah berjanji tidak akan pernah memberikan data pengguna Telegram kepada pihak ketiga. Dengan kata lain, Telegram sangat aman digunakan.
Lo, memangnya WhatsApp enggak aman dibanding Telegram? Yup, kemudahan dalam penggunaan WA justru membuat seringnya aplikasi ini diretas atau di-hack oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Beberapa bulan terakhir, banyak teman saya yang mengalami peretasan nomor WA. Tiba-tiba nomor WA-nya tidak berfungsi, dan ternyata nomornya dibajak.
Ketidakamanan lainnya dari WhatsApp terletak pada foto dan video di story yang kita upload. Story itu akan tersimpan di dalam penyimpanan internal HP milik orang lain. Kok bisa? Coba deh kamu buka menu File Manager di HP, lalu cari folder WhatsApp. Di sana banyak foto/video milik orang lain yang berasal dari story yang mereka upload dan kita bebas mengunduhnya tanpa sepengetahuan mereka.
3. File tersimpan di cloud
Yang saya suka, semua file chat Telegram disimpan secara cloud (penyimpanan awan), bukan penyimpanan internal di perangkat HP. Jadi, enggak ada istilah Telegram eror karena memori penuh seperti kejadian berulang yang saya alami di WhatsApp karena kelupaan membersihkan chat. Akibat chat WA eror, sering banget beberapa riwayat chat penting ikut menghilang dan tidak dapat dikembalikan lagi. Berasa kehilangan harta karun berharga ‘kan kalau ada chat yang sudah dibintangi tetapi akhirnya hilang?
4. Bisa mengirim aneka jenis file dalam ukuran besar
Telegram memiliki kemampuan mengirim berbagai bentuk file, baik doc, pdf, zip, dll sampai kapasitas 1,5 GB setiap file-nya, sedangkan WhatsApp hanya dapat mengirim file maksimal 16 MB. Saya sendiri sejak tahun 2020 memiliki kantor virtual di Telegram dan menjalankan aktivitas sebagai editor buku secara online melalui aplikasi Telegram. Alhamdulillah, semua pengiriman file selalu lancar dan tidak pernah mengalami kendala lewat aplikasi ini.
5. Satu grup bisa berisi lebih dari 5000 orang
Ini kelebihan lain Telegram dibandingkan WhatsApp. Banyak channel di Telegram yang anggotanya bahkan lebih dari 500.000 orang. Oya, di Telegram, kita bisa membuat channel (satu arah) dan juga bisa membuat grup (dua arah). Apabila ingin menggunakan kedua fitur ini untuk kelas pembelajaran online misalnya, materi pembelajaran biasanya dikirimkan satu arah lewat channel, kemudian diskusi antarpeserta dilakukan di grup secara dua arah. Kedua fitur ini dapat dihubungkan satu sama lain agar saling terintegrasi.
6. Tempat menyimpan dokumentasi foto
Nah, kalau ini fasilitas yang saya temukan sendiri wkwkwkwk… Berawal dari kebingungan mau disimpan di mana berbagai foto dan video karena dulu sempat punya HP yang memorinya kecil banget, akhirnya ketemu deh solusinya. Semua file dokumen, foto dan video penting saya simpan di aplikasi Telegram dengan cara membuat channel pribadi terlebih dahulu. Sewaktu-waktu dibutuhkan, semuanya bisa diunduh kembali.
7. Telegram bisa disinkronisasi lewat berbagai perangkat
Berbeda dengan WhatsApp Web di PC/laptop yang hanya dapat dibuka apabila WhatsApp di HP dalam kondisi aktif, aplikasi Telegram bisa digunakan secara langsung, lo, di PC atau laptop tanpa membutuhkan HP. Telegram di PC/laptop bisa dibuka lewat browser, atau bisa juga dengan cara menginstalnya di perangkat PC/laptop.
8. Telegram memiliki fitur polling di channel/grup diskusi
Saat melakukan interaksi di channel/grup diskusi, pengguna Telegram dapat mengirimkan polling untuk meminta anggota grup memilih suatu hal yang ingin diputuskan. Asyik ‘kan? Ehm… jadi, mau makan apa hari ini? *ehh
9. Nomor HP bisa disembunyikan
Berbeda dengan WhatsApp, nomor pengguna Telegram bisa dirahasiakan. Kita bisa memilih agar yang tampil di akun Telegram hanya nama pengguna yang kita gunakan untuk mendaftar, seperti halnya di media sosial Facebook atau Instagram. Ini salah satu hal yang saya suka juga karena nomor HP tidak tersebar sembarangan ke pihak lain yang tidak diinginkan.
Nah, itu dia sembilan alasan versi saya kenapa kamu harus menggunakan aplikasi Telegram daripada WhatsApp. Meskipun pihak WhatsApp mengklaim penggunanya mencapai angka 2 miliar pada tahun 2020, tetapi adanya kebijakan baru di awal tahun 2021 membuat banyak pengguna WhatsApp beralih ke Telegram. Aplikasi Telegram pun menjadi semakin populer, bahkan di awal Januari ini mencapai kenaikan angka pengguna aktif sebesar 500 juta.
Kamu sendiri sudah punya aplikasi Telegram belum?
Telegram lebih fleksibel daripada WAG tapi lebih banyak yg masih cinta WAG dan ga mau pindah tele mba hehe
Iyaa Mbak, karena lebih mudah WA dalam pemakaian, ya heheee
saya pake telegram karena aturan dari bos. yang lebih memilih telegram karena dalam satu grup bisa memiliki anggota lebih banyak daripada grup whatsapp.
Aku pun kerjanya lewat Telegram, Kak, karena bisa kirim file dalam kapasitas besar.
Meskipun jarang buka telegram, tapi saya nggak pernah menghapus aplikasi ini. Biasanya kalau ikut kelas, pakai telegram ini lebih memudahkan. Bisa muat lebih banyak π Tapi, balik lagi, kalau sehari2 jarang yang pakai. Andai semua sepakat pindah ke telegram kan enak.
Hihihii ayokk pindah Telegram semuanya, grup Estri juga. *eitsss π
Setuju banget nih kak, telegram emang lebih cepat dan ringan. Paling seru juga karena bisa akses data-data ukuran besar tanpa lelet. Tapi di circle aku belum banyak yang pakai untuk komunikasi sehari-hari, jadi ya belum bisa diharapkan untuk sebagai pengganti WA.
Iya Mbak, memang lebih banyak untuk pekerjaan dan komunitas ya. βΊ
Saya sudah lama sebenarnya make Telegram, tapi beberapa tahun lalu saya hapus soalnya sepi hanya saya yg make hehe.
Soal fitur ternyata banyak to, q gaptek ternyata hehe
Sekarang q make telegram tuk nonton film soalnya sudah gabung di grup-grup film, enak banget nonton di telegram nggak macet.
Dulu make telegram tuk jual pulsa kan ada fasilitas bot nya.
Oh iya Mas, banyak teman yg cerita pada nonton film di Telegram, tapi aku sendiri belum pernah coba. π
Iya bener, ada fitur bot juga ya yang belum aku tulis di postingan ini.
Aku instal Telegram sekitar 3 tahun lalu tapi jarang kupakai. Salah satunya karena urusan pekerjaan kontaknya masih di WA. Enaknya lagi kalo di grup Telegram, peserta yang baru masuk tetep bisa mengakses info sebelum dia gabung ya. Jadi nggak pake celingungan nggak ngerti ini lagi pada ngomongin apaan π
π salah satu kelebihan grup Telegram ya ini, telat masuk gak papa karena masih bisa kebaca yang atas-atas ya Mbak, qiqiiii
Betul mbak…untuk membuat grup yang jumlahnya ribuan emang sebaiknya menggunakan telegram. Dan saya baru tahu ternyata telegram ini lebih fleksibel dan lebih kecil memorinya…selama ini masih sering memakai WhatsApp…jadi pengen beralih ke telegram secara perlahan. TFS mbak.
You’re welcome, Mbak.
Menurut daku Telegram lebih asik memang, apalagi pas bagian emot yang lebih variatif, serta nggak banyak makan memori juga di hape
Iya bener, emotnya banyak..
wahh sebenarnya telegram ini punya banyak kelabihan ya mbak
cuma mungkin belum familiar saja kayaknya
aku masih nyaman di WA
Betul Mbak, karena belum sepopuler WA dan banyak yg belum paham cara menggunakannya.
Wah hampir sama nih, saya juga punya telegram. Karena efektif, grup chat kantor juga semua dipindah ke telegram.
Tapi yang saya temui memang masih banyak yang memakai WA. Terkadang di beberapa grup yang saya ikuti , chatnya tidak bisa simultan karena telegram jarang dibuka.
Masing-masing punya keunggulan sih. Salah satu yang gak dipunya telegram adalah fitur story. Padahal fitur ini sering dipakai bagi teman-teman yang berjualan.
Betul, Mas, kelebihan WA di story-nya. Biasanya kalau jualan di Telegram pada bikin channel untuk mengumpulkan kolam pelanggan.
Baru tahu aku loh kalau nope di telegram bisa disembunyikan, mbak.
Jarang kontak yang pakai telegram jadinya kudet ya… Haha
Hihii memang belum banyak yang paham fiturnya Mbak karena belum sepopuler WA. βΊ
Aku malahan pake dua”nya karna keluarga masih pakenya wa tapi temen” dah banyak pindah ke tele hehe
Aku pun tetap pakai keduanya karena keluarga juga mayoritas pakai WA dan belajar daring sekolah anak juga via WA. Telegram kupakai untuk kerja dan pembelajaran online, Kak.
Saya punya telegram meski jarang dibuka
Entahlah sy masih terlalu nyaman dengan WA
Sukanya telegram karena bisa join ma channel Ustadz2 atau motivator favorit saya.
Bisa dapat banyak ilmu hihi
Yup Mbak, aku pun banyak ikut channel kajian di Telegram. π
Saya trmasuk salah satu penggemar Telegram terutama karena poin nomor 9 nya. Sungguh berharap kedepanny bnyk pengguna Telegram, kalaupun harus tetap Whatsapp, semoga ia akan ada fitur mnyembunyikan nomor jg sperti Telegram. terima kasih bnyk Mb ^^
Hihii sepakat, Mbak. Nomor kontak jadi lebih aman, ya.
Aku resmi pindah ke Telegram sih mba. WA ngeri banget ngejual data. Parah sih. Itu beneran unlimited kah ya? Masalah saya juga sama, bingung mau nyimpan foto dimana hehe.
Sependek pemahamanku penyimpanan di Telegram unlimited, Mbak. Bahkan sekarang semua chat penting di WA bisa diekspor ke Telegram, lo. Jadi aku pindahin chat berbintang WA ke Tele π