Bersyukur, Bagaimana Caranya?

Bersyukur adalah satu kata yang seringkali kita baca dan dengar di sekitar kita. Bahkan begitu seringnya, terkadang kita justru kerap lupa untuk mengucapkan rasa syukur dari dalam diri sendiri.

Sebenarnya, rasa syukur tak perlu jauh-jauh kita cari. Masih dapat bernapas dan melihat indahnya matahari pagi dengan tubuh yang sehat saja sudah merupakan karunia tak terhingga yang Allah berikan setiap hari kepada kita. Melihat orang lain melakukan aktivitas dengan naik sepeda, sementara kita tinggal duduk di atas kendaraan pribadi, itu juga dapat menjadi pengingat rasa syukur yang seharusnya tiada pernah berhenti. Atau yang sederhana dan simpel, bisa bekerja dari rumah, merangkai untaian kata menjadi sebuah tulisan yang enak dibaca, tak perlu harus ke luar rumah, itu juga bagi saya menjadi sebuah karunia yang patut disyukuri, karena tidak semua orang diberi kemudahan untuk melakukannya.

Masya Allah, ternyata begitu banyak, ya, hal-hal kecil yang dapat menjadi tolok ukur rasa syukur kita kepada-Nya. Hanya saja, terkadang manusia lupa mengingatnya. Contoh kecil : sedang makan, tapi sambil pegang smartphone. Dijamin, setiap suapan yang kita makan tak pernah ada rasanya, semua menghilang begitu cepat tanpa kita sempat mensyukurinya. Atau saat sedang mandi tapi pikiran terbang ke mana-mana. Padahal jika kita mau menikmati guyuran air yang jatuh ke tubuh kita, nikmatnya sesungguhnya luar biasa.

Lalu timbul pertanyaan, bagaimana sebenarnya cara bersyukur yang benar? Apakah cukup di dalam hati saja, atau adakah amalan lain yang harus dilakukan?

Allah Swt pernah berfirman dalam QS. Asy-Syura: 23,

“Sesungguhnya Allah itu Ghafur (Maha Pengampun) dan Syakur (Maha Pembalas Kebaikan)…”

Setiap kebaikan yang telah kita lakukan akan dibalas Allah dengan berpuluh-puluh kali lipat kebaikan. Begitu pula dengan rasa syukur. Semakin kita mensyukuri nikmat, semakin banyak pula nikmat dan Rahmat yang Ia berikan.

Melalui Hati

Bersyukur melalui hati dicerminkan dari rasa qona’ah (selalu merasa cukup) atas semua karunia yang Allah berikan. Tak dapat dimungkiri, kadang sebagai manusia biasa, pasti selalu ada rasa kurang dalam setiap rezeki yang kita terima. Justru di sinilah sebenarnya letak ujiannya. Sejauh mana kita mampu menerima dengan ikhlas setiap nikmat yang Allah berikan.

“Jadilah orang yang wara’ (saleh), maka engkau akan menjadi hamba yang paling berbakti. Jadilah orang yang qana’ah (selalu merasa cukup), maka engkau akan menjadi hamba yang paling bersyukur..”

(HR. Ibnu Majah no. 3417, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Ibni Majah).


Melalui Lisan

Ucapan Alhamdulillah, Masya Allah, Jazakallahu Khoyron, kalimat-kalimat Dzikrulloh dan segala bentuk istighfar dapat menjadi salah satu bentuk rasa syukur kita kepada Allah secara lisan. Semakin banyak kita memuji Allah, maka semakin banyak pula nikmat yang kita terima, insya Allah. Jika dianalogikan, seumpama kita memberi sesuatu kepada orang lain, kemudian orang yang kita beri itu sangat bahagia dan sering memuji diri kita sebagai pemberi, bagaimana perasaanmu? Pasti merasa ingin selalu memberi lagi dan lagi kepada orang yang sama, bukan?

“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu mengumumkan, ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih..”

(QS. Ibrahim: 7).


Melalui Perbuatan

Sujud syukur, bersedekah, dan senantiasa menaati perintah-Nya merupakan cara bersyukur yang bisa kita lakukan melalui perbuatan.

“Ingatlah kepada-Ku, maka Aku akan mengingat kalian. Bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah ingkar..” 

(QS. Al Baqarah: 152)

Ternyata begitu banyak cara bersyukur yang dapat kita lakukan. Mulai dari hal yang sederhana terlebih dahulu, setiap bangun pagi mengucap doa bangun tidur, baru kemudian naik levelnya insya Allah, bersyukur dengan cara mengingat Allah di setiap kesempatan, baik secara hati, lisan, maupun perbuatan. Tidak mudah, tapi bukan berarti tidak bisa.

Jika kita bisa menempatkan orang-orang tersayang di sudut hati terdalam, seharusnya kita pun mampu menempatkan nama Allah di setiap relung hati kita.

💙💜💚

#SETIP_Day2
#Seminggu Tiga Postingan
#EstrilookCommunity

Spread the love

27 thoughts on “Bersyukur, Bagaimana Caranya?”

  1. Wah makasih sudah diingatkan, betul sekali mbak, rasa syukur memang baiknya diwujudkan tak hanya melalui hati & lisan, namun juga dengan perbuatan, dengan shalat misalnya itupun wujud rasa syukur kita kepada Allah

    Reply
  2. Jika dipikir-pikir, banyak sekali kenikmatan yang telah diberikan Allah kepada hamba-hamba-Nya. Sayangnya, kebanyakan kita kurang bersyukur dan selalu merasa kurang atas nikmat yang banyak tersebut. Semoga kita dijauhkan dari sifat tersebut. Semangat Mama Lubna, cocok nih jadi motivator.

    Reply
  3. Maesya Allah mbak Hastin, memang kita harus bersyukur dengan tiap apaaaa saja yg kita dapat kita nikmat dan kita punya. Bahkan tiap nafaspun juga wajib disyukuri. PR saya banget ini tahun 2019 : Menjadi golongan orang yang pandai bersyukur

    Reply
  4. Masya Allah, maturnuwun pengingatnya Bun Has.
    Setelah baca ini, jadi lebih memerhatikan detail hal-hal yang patut kita syukuri, contohnya jadi pengen cobain mandi sambil menikmati guyuran air. Soalnya selama ini, mandi tanpa tergesa itu suatu kemewahan buat ibu2 yang punya balita macam saya. Baru masuk kamar mandi udah ada yang teriak panggil2,, -lho malah curcol- hwkwkwkkk…

    Reply
  5. Betul sekali mba kita ini musti banyak bersyukur dengan berbagai kenikmatan yang Allah beri, kadang saya malu bila suka mengeluh selalu saja merasa kekurangan, padahal ada yg lebih kekurangan dari saya dan tetap bersyukur :’)

    Reply
  6. Bersikap ikhlas dan bersyukur terkadang masih terlupakan. Masih susah dijalankan, padahal jika kita mau pasti bisa. Jika kita berusaha dan terus menerapkannya dalam keseharian pasti aman terbiasa 🙂
    Anyway, terimakasih sudah mengingatkan ya Mbak 🙂

    Reply
  7. Makasih bunda sudah mengingatkan, sekarang jadi lebih sering sering baca postingan bunda has, enak dibaca bun, menyentuh hati, hihihihi

    Reply
  8. Saya lebih suka besyukur melalui hati, rasa lega dan bahagia. Kadang suka action juga sih, tapi semoga Allah tahu kalau action itu tanda syukur atas apa yang telah Allah berikan.

    Reply
  9. Karena selalu ada alasan untuk bersyukur kan , mbak. Sayangnya saya biasa luput dan masih sering kufur nikmat padahal banyak sekali nikmat yang Allah beri tapi tetap saja ada hal-hal yang saya keluhkan *astaghfirullaah…

    Thanks for sharingnya Mbak, jadi reminder buat saya

    Reply
  10. Saya berusaha untuk menghadirkan rasa syukur dalam hari2 saya dan keluarga. Setiap melihat …mengalami atau mendengar suatu peristiwa, saya berusaha dan mengajak anak2 mengambil hikmahnya dan mengucap syukur atas keadaan kami saat ini. Wallahu alam.

    Reply

Leave a Comment