Pengalaman Menginap di Sheraton Senggigi Beach Resort

Hai… ini tulisan pertama di tahun 2020. Alhamdulillah 🙂 Bagaimana hari-harimu sepanjang tahun 2019 lalu? Menyenangkan, menyedihkan, ataukah membingungkan? heheheee…. Apa pun yang kamu rasakan, tak ada satu pun kehidupan yang isinya cuma ujiaannnn melulu. Atau sebaliknya, ketawaaaa terus. Nope! Setelah bahagia, pasti ada bapernya. After baper, pasti ada happy-nya. Percaya aja dan terus nikmati alurnya, agar kita bisa lebih tenang dan siap menghadapi risiko terberat sekalipun.

Kali ini, saya enggak sedang menulis tentang tema inspirasi. Lebih pengen rileks aja menulis hal yang berbau traveling. Karena masih di awal tahun dan suasana liburan masih terasa, saya pengen cerita tentang pengalaman 2 bulan lalu saat mendapat tugas liputan ke Lombok dari salah satu institusi perbankan syariah dan diberi kesempatan menginap di salah satu hotel bintang 5, yaitu Sheraton Senggigi Beach Resort.

sheraton senggigi beach resort
Terletak di tepi Pantai Senggigi (image: Pegipegi.com)

Sheraton Senggigi Beach Resort bukan hotel baru di Lombok. Di antara banyaknya hotel di area Senggigi, penginapan berbentuk resor ini merupakan salah satu tempat menginap favorit para wisatawan, khususnya turis mancanegara. Saat diresmikan pada bulan Desember tahun 1991, Sheraton Senggigi Beach Resort menjadi hotel internasional bintang 5 pertama yang ada di pulau Lombok. Beberapa penghargaan pernah diraih hotel ini, salah satunya sebagai Hotel Bintang Lima Terfavorit pada tahun 2010 dari Indonesia Tourism Award.

Terletak di Jantung Pantai Senggigi

Waktu menunjukkan hampir pukul 18.00 WITA saat saya pertama kali check in di hotel ini. Sheraton Senggigi Beach Resort terletak di jantung pantai Senggigi, tepatnya di Jalan Raya Senggigi Km. 8, Lombok Barat.

Setelah memasuki lobi hotel, seorang staf pria menyambut dengan ramah sambil memberikan segelas welcome drink dingin. Begitu saya seruput, nyessss….. suegerrrrr banget karena ternyata isinya adalah air asam. Sejenak, pikiran dan tubuh yang sudah letih karena seharian harus melakukan liputan di beberapa lokasi di Lombok, seketika menjadi segar kembali.

Seorang petugas wanita di meja resepsionis kemudian memberikan kunci kamar kepada staf OB pria yang menawarkan diri untuk mengantar saya dan 2 rekan lainnya ke kamar kami masing-masing.

Saya berjalan beberapa belokan di antara asrinya hamparan taman dan harus menuruni beberapa anak tangga dari kayu sebelum akhirnya sampai ke dalam kamar. Begitu kamar dibuka, 2 tempat tidur dengan bed cover berwarna putih bersih seolah memanggil-manggil diri ini untuk segera merebahkan diri. Tapi sayang sekali, masih ada acara berikutnya sampai jam 21.00 malam nanti. Saya pun bergegas melihat-lihat situasi kamar dan membuka pintu kaca yang terhubung ke balkon dan teras taman. Suasana senja dan angin pantai berhembus sedikit kencang, diiringi syahdunya lampu taman yang temaram dan baru mulai dinyalakan. Duhhh, romansyaa… *ehh romantis gituhh. Bikin baper jadinyah…

berapa harga hotel di senggigi
Romantis enggak sih? hehehee….

Hembusan angin yang lumayan kencang di antara rimbunnya dedaunan taman yang berpadu dengan alunan suara deburan ombak di Pantai Senggigi ini membuat saya sempat lupa harus segera membersihkan diri dan bersiap mengikuti acara dinner.

Duhai alam, betapa hadirmu yang begitu memesona terkadang sering berbalut keajaiban yang berbalik 360 derajat….

Bayangan tentang gempa dan tsunami yang sempat terjadi pada bulan Agustus 2018 lalu di tanah kelahiran saya yang akrab dengan sebutan “Pulau Seribu Masjid” ini membuat hati sedikit bergetar. Entah,… bagaimana jadinya kondisi para tamu hotel di kawasan pantai ini saat kejadian gempa berlangsung. Ingatan menyedihkan ini akhirnya berhasil memaksa saya untuk kemudian kembali ke dalam kamar dan menutup pintu kaca yang menghubungkan kamar dengan teras dan taman nan asri di tepian pantai.

Kamar dan Fasilitas yang Tersedia

hotel di lombok
Jenis kamar double twin dengan 2 tempat tidur (image: Pegipegi.com)

Sebelum menuju kamar mandi, saya mengedarkan pandang ke sekeliling ruangan. Tampak penyejuk ruangan di dinding bagian atas dekat pintu kamar. Sebuah televisi layar datar dan meja besar dengan cermin yang lumayan lebar berada di bagian tengah kamar. Di sudut meja lebar tersebut terdapat 2 botol air mineral, 2 gelas kosong, aneka sachet kecil minuman (teh, kopi, daun mint, krimer, dll), dan tidak lupa teko penghangat yang berada di dekat colokan listrik.

Di tepi ruangan terdapat lemari berisi 2 helai handuk kimono yang tergantung rapi dan sandal tipis sebagai alas kaki. Sebuah pesawat telepon diletakkan di meja kayu kecil, memisahkan 2 buah bed yang ada di dalam kamar. Sayangnya, saya enggak terpikir untuk memotret suasana kamar. Cuma sempat ambil beberapa foto di luar ruangan aja.

Rekan sekamar saya, seorang wartawan media cetak lokal yang baru saya kenal siang tadi, ternyata belum tiba di hotel. Jadilah saya menikmati kesendirian dahulu di kamar double twin itu. Oya, semua kamar di Sheraton Senggigi Beach Resort ini dilengkapi dengan teras/balkon yang langsung menghadap ke area taman atau kolam renang yang berada di tepian Pantai Senggigi. Kamu dapat memilih kamar dengan pemandangan terbaik yang diinginkan.

Cari Suvenir? Enggak Usah Jauh-Jauh ke Kota, di Sheraton Senggigi Ada, kok!

Secara keseluruhan, hotel ini memiliki luas tanah sekitar 4 hektar dan terdiri dari 154 kamar. Nuansa interior dan desain bangunannya memang sengaja dibuat setradisional mungkin, didominasi oleh ornamen kayu berwarna coklat gelap. Di beberapa bagian halaman belakang yang berbatasan langsung dengan Pantai Senggigi, terdapat berugaq (gazebo) beratapkan rumbia khas Lombok untuk duduk-duduk sembari menikmati suasana pantai.

wisata senggigi
Dari gazebo ini kamu bisa bebas menikmati deburan ombak dan lalu lalang kapal nelayan yang lewat. Eksotis, bukan? (image: dok. pribadi)

Di sekitar gazebo dan taman nan asri ini terdapat beberapa kolam renang dan arena bermain anak. Kamu juga tak perlu jauh-jauh jika ingin membeli suvenir dan oleh-oleh khas Lombok, seperti kaos, perhiasan mutiara, kain tenun, dll karena di pinggir pantai terdapat beberapa penjual yang bisa kamu tawar harganya. Menurut saya sih harganya lebih murah di sini daripada di toko-toko suvenir di kota.

Saya sempat mengobrol sejenak dengan 2 orang pria penjual suvenir yang saya tawar. Yang satu masih muda, satunya lagi sudah lebih kebapakan tampaknya. Saya bilang, saya dulu lahir di Lombok tapi sekarang tinggal di Yogya, jadi kalau ngasih harga jangan mahal-mahal, kwkwkwk… To the point, yak! Alhamdulillah, langsung dikasih harga murah, Gaess. Malah ada teman di Jakarta yang mendadak titip mutiara karena tahu saya sedang berada di Lombok. Jadilah teman itu dapat harga murah juga, heheheee… Padahal si penjual cerita, kalau sama turis Jakarta atau manca, harganya biasa dia naikkan berkali lipat dari yang diberi ke saya. So far, para wisatawan juga enggak pernah komplain karena tahu bahwa kualitas barangnya memang beneran bagus.

Jadi cara ini bisa kamu jadikan tips juga, sih, sebenarnya agar dapat harga murah. Bilang aja punya keluarga di sana, atau bilang sering bolak-balik ke sana. Ajak ngobrol santai para penjualnya agar mereka juga nyaman sama kita. Kalau penjual sudah merasa nyaman dan percaya dengan pembeli, biasanya mereka akan kasih potongan harga lumayan. *berdasarkan pengalaman saya, nih… 😀

mutiara lombok harga
Mutiara Lombok ini terkenal bagus kualitasnya, lo…

Di hotel ini juga ada free wifi yang bisa bebas kamu akses sambil duduk di tepian pantai, selonjoran atau tiduran menikmati sunrise atau sunset. Ahh… surga dunia banget mah ini. Apalagi pantainya private beach banget, enggak banyak yang berenang dan jalan-jalan. Paling 1-2 orang aja. Para penjual suvenir tadi juga berkesempatan dapat akses wifi gratis, lo, sambil menunggu jualan mereka menggunakan meja panjang di tepian pantai. Konsep bisnis yang memberdayakan masyarakat sekitar seperti ini tampaknya mampu membuat bisnis apa pun menjadi bertahan di tengah kentalnya tradisi masyarakat lokal.

Devi, teman sekamar saya yang juga wartawan Radar Lombok sempat bercerita, dulu setelah kejadian gempa di bulan Agustus 2018, hotel ini nyaris tutup karena tak ada lagi tamu yang berani berkunjung dan menginap di sini. Banyak karyawan yang kemudian terpaksa di-PHK. Tapi untunglah pihak perusahaan segera merombak dan membenahi manajemen hotel, sehingga mulai 1 Desember 2018, Sheraton Senggigi Beach Resort kembali beroperasi dengan konsep yang lebih baru dan terus bertahan kembali hingga saat ini, menjadi salah satu hotel pilihan di pulau Lombok.

Lapar? Tenang, Ada 3 Pilihan Gerai Kuliner di Sini

Seluruh tamu yang menginap di Sheraton Senggigi Beach Resort mendapat fasilitas sarapan pagi gratis all you can eat hingga pukul 10.00 pagi. Kamu dapat memilih aneka menu, mulai dari menu Indonesia, Eropa, sampai oriental. Ada omelet, aneka roti dan cake, nasi goreng, rawon, bakmi, dll, termasuk juga aneka dessert segerrrr yang bikin pengen nambah terus karena enggak bakalan bikin gemuk, hehheee… (yogurt, aneka jus, salad dan buah segar). Kalau kapasitas perutmu banyak, silakan saja menyantap semuanya dengan bahagia. Tapi sayangnya, kapasitas perut saya kecil saja. Jadi semangkuk soto dan segelas yogurt, plus secangkir lemon tea sudah cukup buat saya.

By the way busway, salah satu menu Indonesia yang tersedia adalah soto ayam, lengkap beserta lontongnya. Yup, kamu sebaiknya tahu kalau di Lombok itu makan soto atau bakso memang dicampur pakai lontong, ya, bukan pakai nasi 😀 Rasanya gimana makan soto atau bakso pakai lontong? Ya enaklah, justru enggak bikin eneg.

kuliner senggigi lombok
What is Indonesian Rice Cake? (dok. pribadi)

Waktu itu mata saya sekilas menangkap satu wadah makanan yang nama menunya tertulis Indonesian Rice Cake. Kepo dong ya pastinya? Ternyata oh ternyata, setelah dibuka tutup wadahnya, beberapa biji lontong khas Lombok sedang bobok manis di dalam wadah…. ^_^

makanan orang lombok
Oalahhh…. tenyata lontong, Gaess! (dok. pribadi)

Sheraton Senggigi Beach Resort sendiri memiliki 3 gerai kuliner yang dapat kamu pilih sesuai waktu makan. Selain restoran Kebun Anggrek untuk tempat sarapan di pagi hari, ada juga restoran Bawang Putih yang terletak di tepian kolam dan siap menyajikan hidangan makan siang dan makan malam berupa aneka menu panggang (bebakaran) bagi para tamu hotel. Ada juga Senja Lounge & Dine yang menyajikan menu-menu ringan semacam cocktail, dll sambil menikmati senja dan indahnya matahari terbenam.

biaya menginap di hotel di senggigi
Menikmati indahnya senja di Sheraton Senggigi Beach Resort (image: Pegipegi.com)

Cuma itu saja fasilitas di sini? Enggak, dong! Masih banyak yang lain, termasuk sarana kebugaran dan kecantikan yang tentunya kamu butuhkan untuk membuat pikiran dan tubuhmu lebih segar dan sehat meskipun sedang dalam perjalanan ke luar kota. Sheraton Senggigi Beach Resort, sedang liburan atau berbisnis, semuanya sama-sama nyaman.

Sheraton Senggigi Beach Resort
Jl. Raya Senggigi Km. 8, Senggigi, Lombok Barat – NTB
Telepon: (0370) 693333

Baca Juga

Spread the love

39 thoughts on “Pengalaman Menginap di Sheraton Senggigi Beach Resort”

  1. Aku belum pernah ke Lombok, semoga nanti kalau ada kesempatan pergi kesana, harus masukin resort ini ke list nih hehe. Kamar, fasilitas dan gerai kulinernya menarik soalnya.

    Reply
  2. mantap nih, reviewnya lengkap banget kak. dari mulai fasilitas sampai dengan menu makanan Apalagi tempatnya dekat dengan tepi pantai, jadi makin lengkap sambil menikmati sunset maupaun sunrise.

    Reply
  3. Lombok memang sudah terkenal wisatanya yang indah ya, Mbak Hastin, termasuk pantainya. Jadi kalau sudah ada hotel keren dibangun di dekat pantai.. wih.. itu sudah jawara.
    Dan jadi pengin menginap di sini, Mbak. Semoga bisa segera ke sana. Aamin.

    Reply
  4. Indonesian rice cake sama dengan lontong ya Kak? Ahahahaha, udah kepo maksimal tadi pas bacaaa. Penasaran apa ya kue beras maksudnya 😅.

    Wah tipsnya boljug Ka, jadi SKSD gitu yaa janhan langsung dibeli mutiaranya. Bisa nih dipraktekkan, nanti saya bilang teman sekolah abah mertua tinggal di Lombok (padahal saya ga tau juga yg mana orangnya), siapa tau.bisa dikasih murah

    Reply
  5. Cakep banget itu hotelnya viewnya laut. Sore2 nongkrong sambil liat sunset. Sempurna. Lebih lengkap sempurnanya kalo menikmati senja sama dia. Wkwkwkwkwk..

    Wah, tahun ini harus bisa ke Lombok dan nginep di sini. 1 malam aja lah. Sisanya di losmen aja. Hahahaha

    Reply
  6. Belum pernah sama sekali ngehotel yang deket pantai gini, pasti seger banget ya apalagi kaya private beach. Btw rice cake ternyata lontong wkwkkw mana kepikiran aku

    Reply
  7. hotelnya kelihatan nyaman banget, lulus makanannya pun khas dari Indonesia yaitu jajanan dengan bungkus daun pisang semoga suatu hari nanti saya bisa liburan ke Lombok lebih-lebih bisa menginap di Hotel Sheraton Senggigi

    Reply
  8. Jadi Mbak Hastin orang Lombok ya, hehe baru tahu. Boleh nih ressortnya bisa jadi referensi penginapan buat saya. Ya kali aja ada kesempatan jalan-jalan ke sana bareng keluarga hehe ..

    Eh saya kok jadi salfok ya liat penampakan lontong orang Lombok. Ternyata begitu ya bentuknya, terlihat beda dengan bentuk lontong pada umumnya.

    Reply
    • Sebetulnya orang tuaku asli Yogya mbak, tapi aku lahir sampai SMP di Lombok 🙂 Semoga mbak Siska suatu saat bisa ke Lombok ya, aamiin.
      Iyaa, lontongnya lucu berbentuk segitiga. Makannya pakai soto atau bakso pula.

      Reply
  9. Saya selalu merasa “pulang” kalau baca tentang wisata Lombok begini Mba. Saya pun numpang lahir dan menikmati masa kecil di Lombok, sampai Papa saya ambil doktoral lalu hijrahlah kami sekeluarga ke Bogor.

    Sheraton ini salah satu hotel legendaris di Lombok. Oh ya, hati hati suvenir kw Mba. Kalau mutiara asli, pas kita gigit, terasa gigit batu dan agak terasa berpasir aja gitu rasanya. Soalnya Mama saya sempat bisnis mutiara Lombok saat awal hijrah kami ke mari.

    Reply
  10. Saya selalu merasa “pulang” kalau baca tulisan tentang wisata di Lombok begini. Saya pun sama seperti Mba, perbah menikmati masa kecil di Lombok. Cuma sekarang sudah hijrah ke Bogor, berawal dari menemani Papa saya yang ambil doktoral.

    Hotel Sheraton ini termasuk penginapan legendaris di sana.

    Ah iya, kalau beli suvenir mutiara laut, gigit dulu mutiaranya biar tau asli atau kw. Kalau rasanya seperti gigit batu, asli. Soalnya Mama saya pernah jadi reseller mutiara Lombok san beliau pencinta aksesoris mutiara.

    Reply
  11. Tiga tahun terakhir, Pulau Lombok dan Senggigi selalu masuk dalam resolusi awal tahun yang kubuat. Sayangnya kakiku belum panjang melangkah ke sana dan Tuhan belum kasih kesempatan. Padahal tiap kali browsing dan lihat foto-foto di Senggigi, duh indah banget ya pantai-pantainya. Semoga suatu hari bisa ke Lombok dan menginapnya di Sheraton Senggigi Beach Resort ini

    Reply
  12. Belum pernah nginap disini tapi sekedar nongki makan malam pernah, lokasinya sangat nyaman walau design stylenya old….. Soal makanannya, menurut lidah aku sudah ok seh, jadi pengen liburan ke Lombok lagi ini

    Reply
  13. Wadidaw yang udah nginjak di Sheraton Senggigi keren deh.. Saya waktu berkunjung ke Lombok gak sempet nyoba tidur di Sheraton, udah penuh duluan dan tumben juga karena saat itu saya pas ngeliput bencana gempa di Lombok.. ternyata eh ternyata semua hotel emang sedang promo besar2an.. Sempat juga nikmatin pantai Senggigi-nya, emang the best kok, tak lupa lah ku abadikan via kamera plus pemandangan Gunung Agung Bali juga nampak dari Senggigi..

    Reply

Leave a Reply to Citra Cancel reply