Perempuan dan Pengembangan Diri Online

kursus gratis online

“Kecerdasan intelektual seorang anak diwarisi dari gen ibunya.” Beberapa tahun lalu, saya pernah membaca artikel ini di salah satu grup parenting dan pengembangan diri online yang saya ikuti. Percaya tidak percaya, ternyata faktanya memang demikian.

Teman-teman harus tahu, University of Washington pernah melakukan penelitian dan menyimpulkan bahwa perempuan memiliki dua kromosom X, sementara laki-laki hanya memiliki satu kromosom X.

Ini berarti, perempuan memiliki kesempatan dua kali lebih besar mewariskan kecerdasan genetiknya daripada laki-laki. Bahkan, seorang anak yang sejak lahir memiliki hubungan sangat baik serta sering diberikan motivasi oleh sang ibu, memiliki bagian otak hipokampus yang lebih besar daripada anak lain yang kurang dimotivasi dan diperhatikan oleh ibunya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, hipokampus adalah area otak tempat memproses informasi dari luar, termasuk emosi dan memori.

Wow … menurut saya, ini luar biasa! Meskipun kecerdasan secara keseluruhan bukan mutlak berasal dari faktor genetik semata, melainkan dipengaruhi juga oleh lingkungan, pendidikan, dan banyak hal lainnya, artikel tersebut membuat saya kian semangat untuk belajar.

Yup … sebagai ibu, saya jadi merasa punya tanggung jawab besar untuk meningkatkan kecerdasan anak, apalagi punya anak perempuan yang baru memasuki usia ABG. Banyak hal baru yang tentunya dia ingin tahu, bukan melulu membahas pelajaran di sekolah saja.

Bersyukurnya, sejak tahun 2017, saya banyak mengikuti berbagai kelas belajar online gratis, baik melalui grup di media sosial maupun lewat berbagai platform belajar online. Mulai dari ilmu internet marketing, parenting, motivasi, pengembangan diri, dll. Bukan hanya ikut kelas belajar online gratis saja, saya juga mulai ikut kelas berbayar. Di luar dugaan, saya yang tipikal introver ini merasa nyaman melakukannya.

Apa Kabar dengan Ghosting?

Nah, sejak merebaknya masa pandemi COVID-19 dan muncul aneka kebijakan baru–termasuk bekerja dan belajar–harus dilakukan dari rumah secara online , saya sudah tidak kaget lagi. Aneka platform belajar online mulai bermunculan. Bukan hanya bagi pelajar dan mahasiswa, melainkan juga untuk para profesional, termasuk kaum perempuan dan ibu rumah tangga. Kursus gratis online pun tak melulu hanya lewat platform dan aplikasi belajar online, banyak yang mengadakan pembelajaran hanya lewat grup di media sosial atau channel di aplikasi chat.

Mengutip pernyataan dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pengguna internet di Indonesia terus mengalami peningkatan 13% setiap tahunnya, di mana jumlah pengguna internet perempuan memiliki persentase yang hampir seimbang dengan laki-laki, yaitu sekitar 48,57% dari jumlah total pengguna internet. Bisa dibayangkan, betapa perempuan adalah sasaran empuk sekaligus komoditi yang menjanjikan bagi industri di dunia maya.

Berbagai informasi dan berita bisa menjadi viral di internet, salah satunya berasal dari para perempuan yang ikut mengomentari, menyebarkan, atau membagikan (share) informasi yang mereka anggap penting. Berita yang berkaitan dengan figur publik, terutama topik yang menyentuh sisi psikologis mereka sebagai perempuan, bisa banget membuat informasi tersebut terdongkrak ke jajaran trending topic terkini. Sebut saja, topik ghosting salah satunya. 🙂

“Perempuan bukanlah pakaian yang bisa kamu pakai dan kamu lepas semaumu. Mereka terhormat dan memiliki haknya.”

(Umar bin Khattab)

Saya baru paham bahwa istilah ghosting ternyata memiliki dua arti yang berbeda. Secara harfiah, ghosting memiliki arti berbayang, sementara secara istilah di dalam suatu hubungan/relasi, ia dapat diartikan sebagai menggantung. Maksudnya, ghosting adalah tindakan menghilang secara tiba-tiba dari hubungan percintaan atau pertemanan, tanpa ada alasan ataupun pemberitahuan sebelumnya. Orang yang melakukan ghosting sering disebut dengan istilah ghoster, sementara orang yang ditinggalkan alias sasaran objek penderita disebut ghostee.

Sejenak … saya sempat tercenung melihat banyaknya komentar warganet di media sosial terkait ghosting. Maklummmm … saya juga punya anak perempuan. Naluri keibuan membuat saya tergerak mencari referensi topik ini. Apalagi tanggal 8 Maret 2021 lalu diperingati sebagai Hari Perempuan Internasional (Hari Perempuan Sedunia) di mana saya juga terlibat dalam sebuah kampanye secara online tentang kekerasan dan pelecehan yang kerap kali dialami kaum perempuan. 🙁

platform belajar online Indonesia
Platform belajar online QuBisa. Aku bisa, Kamu bisa. (Image: QuBisa.com)

Pencarian saya berhenti di salah satu platform belajar online Indonesia. Platform kursus online bernama QuBisa ini menurut saya memiliki desain web yang menarik dengan warna dan tampilan eye catching. Setelah berselancar beberapa menit, ternyata banyak sekali kategori pembelajaran di platform kursus online ini. Ada kategori Business, Finance & Accounting, IT Software, Human Resource, IT Development, Lifestyle & Health, Personal Development, Sales & Marketing, dan Teaching & Academics.

Di antara banyak kategori aplikasi belajar online QuBisa, saya menemukan video tentang ghosting di fitur kursus online gratis Personal Development. Ada tujuh video pendek berdurasi 1 sampai 3 menit yang disampaikan dengan sangat menarik dalam bentuk tanya jawab antara host dengan salah seorang instruktur QuBisa, Selfi Nanda Surya Ning Tyas.

Pertama kali melihat video pembelajaran dalam bentuk microlearning ini sungguh membuat saya terkesan sambil senyum-senyum sendiri. Ada, ya, instruktur kayak gini? Cara bicara dan pembawaan Selfi Nanda sebagai pembicara yang ceplas-ceplos, riang,
medok aksen Jawa Timur-nya, tetapi tegas, bikin peserta kursus online gratis yang nonton videonya dijamin enggak bosan belajar di kelasnya.

Pas banget, Selfi punya pengalaman pernah jadi ghostee alias objek ghosting. Jadilah, dia banyak memberikan solusi yang simpel dan efektif melalui cerita dirinya sendiri saat mengalami ghosting. Satu kesimpulan penting yang saya ambil dari video kursus online gratis Personal Development ini adalah, untuk kamu atau siapa pun yang pernah kecipratan lumpur ghosting, jangan pernah menjadikan alasan ini untuk membalas dendam di kemudian hari dan mengubah dirimu yang baik hati menjadi seorang ghoster. Enggak banget, ya!

Mencintai diri sendiri dan terus memperbaiki diri adalah jalan terbaik agar kamu bertemu dengan orang yang selevel dengan dirimu, dibanding sibuk memikirkan si ghoster yang telah menghilang entah ke mana. Memangnya yang suka sama kamu cuma dia aja? *ehhh jadi ikutan ngamuk 😀 Bukankah jodoh merupakan cerminan dari diri kita? 🙂

kursus online gratis personal development
Video kursus gratis online kategori Personal Development. (Image: QuBisa.com)

Topik pengembangan diri seperti ini menurut saya penting banget disampaikan kepada anak perempuan kita sejak dini agar tak ikut-ikutan arus kebucinan yang kerap digaungkan menjadi trending topic.

Kamu adalah apa yang kamu baca, kamu dengar, dan kamu makan sehari-hari. Bukankah mindset di dalam pikiran bawah sadar terbentuk karena kebiasaan kita sendiri? Pikiran kita ibarat gadget yang bisa diisi data apa pun juga. Jadi, kamu yang harus memutuskan, mau diisi data yang baik-baik, atau data yang bikin nyesek.

Setuju?

Belajar Pengembangan Diri secara Online

Lanjut, ya ….

Sebagai platform belajar online Indonesia, QuBisa hadir untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa, para profesional, atau siapa pun yang ingin belajar dengan menggunakan metode microlearning (cepat, ringkas, dan efektif). QuBisa merupakan “jembatan” bagi pemberi materi (instruktur) dan penerima materi (siswa/siswi) untuk saling berkomunikasi dan bertukar informasi dengan pola yang cepat.

Selain melalui video, QuBisa juga menawarkan pembelajaran lewat beragam artikel menarik sesuai kategori yang bisa kamu pilih berdasarkan minat. Saya sendiri tertarik dengan artikel-artikel bertema psikologi yang membahas berbagai karakter manusia dalam kaitannya dengan cara berkomunikasi yang baik dalam dunia bisnis.

Oya … kalau kamu malas membaca dan lebih suka belajar secara visual, jangan khawatir, QuBisa juga menyediakan pembelajaran lewat sesi webinar, baik dalam bentuk webinar gratis Indonesia maupun webinar Indonesia berbayar.

Nah, di bulan Maret ini, ada 16 jadwal webinar Indonesia yang dapat kamu ikuti:

  • 22 Maret 2021 (16.00 WIB) => Webinar “Komunikasi Penjualan yang Tepat untuk Sukses dalam Negosiasi”.
  • 22 Maret 2021 (19.30 WIB) => Webinar “Thinking Skill and Creativity: How to Improve It”.
  • 23 Maret 2021 (16.00 WIB) => Webinar “Toxic Trilogy 2: Moms Shamming”.
  • 23 Maret 2021 (19.30 WIB) => Webinar “Awas, Jangan Asal Diet!”
  • 25 Maret 2021 (10.00 WIB) => Webinar “All England 2021, Kami Kecewa!”
  • 25 Maret 2021 (16.00 WIB) => Webinar “Game-Bassed Assesment Simulation”.
  • 25 Maret 2021 (19.30 WIB) => Webinar “Make a Wish: Instagrammer & Content Creator di 1 Tahun Corona”.
  • 26 Maret 2021 (16.00 WIB) => Webinar “Cara Menulis Press Release yang Menarik di Mata Media”.
  • 26 Maret 2021 (19.30 WIB) => Webinar “Final Trilogy: Toxic Relationships”.
  • 28 Maret 2021 (10.00 WIB) => Webinar “Apa Kabar Pariwisata? Kapan ke Banyuwangi (lagi)
  • 29 Maret 2021 (16.00 WIB) => Webinar “Mystery Shopping”.
  • 29 Maret 2021 (19.30 WIB) => Webinar “Road Safety: Pesepeda vs Kendaraan Bermotor, Salah Siapa?”
  • 30 Maret 2021 (16.00 WIB) => Webinar “The Art of Financial Success”.
  • 30 Maret 2021 (19.30 WIB) => Webinar “Tugas Istimewa: Menjaga Perdamaian di Tanah Konflik”.
  • 31 Maret 2021 (16.00 WIB) => Webinar “Scale Up Your Business!”
  • 31 Maret 2021 (19.30 WIB) => Webinar “Revolusi Guru 4.0”.

Bagaimana menurutmu? Topik webinar-nya menarik, bukan?

By the way busway … di antara jadwal tersebut, ada beberapa tema yang merupakan webinar gratis Indonesia, sementara tema lainnya ada juga yang berbayar, meski tidak banyak.

Terus, ada jadwal webinar di bulan selanjutnya enggak? Ada, dong …. Langsung aja ke platform belajar online QuBisa, ya, untuk cari tahu webinar gratis Indonesia selanjutnya.

Keunggulan dan Manfaatnya Apa, sih?

Pasti pada tanya, apa bedanya dengan belajar di platform atau aplikasi belajar online lainnya? Memangnya ada manfaatnya?

Nih, beberapa keunggulan belajar di QuBisa berdasarkan pengalaman yang saya dapatkan:

aplikasi belajar online
  1. Metode pembelajaran yang digunakan adalah microlearning alias pembelajaran yang bersifat mikro atau jangka pendek. Maksudnya, materi yang disampaikan ringkas, singkat, dan tidak berbelit-belit.
  2. Instrukturnya interaktif, tetapi tetap profesional. Teman-teman boleh cek sendiri, deh, ke webnya. Bahasa yang digunakan santai dan bikin kita enggak terasa kalau sedang belajar.
  3. Materi yang dipelajari dapat diulang, bahkan bisa banget dijadikan sebagai bahan referensi atau rujukan kalau kamu ingin menulis artikel, atau bahkan buku.
  4. Alih-alih membosankan, belajar di platform kursus online ini justru bikin ketagihan. Bagaimana tidak? Setelah menyimak video untuk satu topik, ternyata kepo lagi lihat video untuk topik lainnya. Gemas ‘kan?
  5. Kategori pembelajarannya banyak sekali. Mulai dari emak-emak biasa seperti saya, sampai ke pekerja kantoran, pebisnis, mahasiswa, atau siapa pun kamu yang hobi belajar, bebas memilih aneka topik yang ingin dipelajari melalui platform kursus online QuBisa ini. Recommended!

Balik lagi ke topik awal bahwa kecerdasan anak sangat dipengaruhi oleh kecerdasan genetik yang dimiliki ibunya. Ini sebenarnya menjadi alasan, kenapa perempuan harus selalu belajar meningkatkan konsep keilmuan yang dimiliki, tak peduli sudah menikah, memiliki anak, atau bahkan menimang cucu. Apa pun caranya, meski secara non-formal lewat aplikasi belajar online, ilmu pengembangan diri yang dihasilkan tetap bermanfaat sebagai fondasi peradaban generasi.

Baca Juga

bahasa indonesia
Spread the love

81 thoughts on “Perempuan dan Pengembangan Diri Online”

  1. Super sekali artikelnya Bu….
    Memang kalau punya anak perempuan udah berasa khawatir, ya. Saya aja yang anaknya masih balita, udah deg2an melihat perkembangan dunia saat ini. Berasa kudu memberi fondasi super kuat untuk anak-anak kita, karena gak tau tantangan seperti apa yang akan menghadang mereka di tiap tahap usianya kelak.
    Jadi penasaran pengen segera meluncur ke website QuBisa.
    Makasih informasinya Buuu…

    Reply
  2. Gara-gara si ghosting jadi naik ke permukaan pengertiannya. Padahal ghosting ternyata sudah lama dilakukan hanya istilahnya baru viral yak.. Dan iya perempuan yang terbilang lebih sering kena ghosting. Semoga para perempuan lebih waspada ya, dan bijak dengan internet

    Reply
  3. Materi webinar di QuBisa ubik ubik ya Mba. Sampai bahas soal Ghosting segala.

    Aku jadi penasaran sama platform QuBisa ini karena banyak tema tema menarik yang jarang diangkat tapi disajikan sama QuBisa.

    Reply
  4. OMG istilah yang sering didengar nih selama 2020 2021. sekarang diriku sudah mendapatkan arti harfiahnya ghosting, bahkan ada nama untuk penderitanya, ghostee

    Ah luar biasa rasanya perasaan setelah membaca ini hehehe

    Reply
  5. OMG istilah yang sering didengar nih selama 2020 2021. sekarang diriku sudah mendapatkan arti harfiahnya ghosting, bahkan ada nama untuk penderitanya, ghostee

    Ah luar biasa rasanya perasaan setelah membaca ini hehehe

    Reply
  6. Ilmu baru nih. Ghostee itu orang yang kena ghosting. Kirain itu ungkapan orang Jawa dulu kalo saking jengkelnya trs teriak “Duh Ghostee..!”

    eheheh

    Kepoin QuBisa ah .. banyak banget webinar2 keren buat kembangin diri sendiri.

    Reply
  7. Seru juga aplikasi belajar Qubisa ini kak.. ada juga ya tema tentang ghosting. Jadi berada kekinian ih..
    Hihihi tapi bener sih, kita harus menjadi pribadi yang bernilai biar gak jadi ghostee.
    Selalu memantaskan diri.

    Reply
  8. Baca judulnya aja pikiranku udah traveling kemana-mana kak.

    Jadi inget dulu, waktu deket sama kakak kelas, tiba-tiba dia ngilang gitu aja. Sekalinya ketemu, eh.. Malah kayak orang gak kenal. Ghosting gk tuh 😂

    Reply
  9. wahiya, ghosting ini lagi trending ya mbak
    setuju banget, perempuan harus punya potensi Pengembangan diri yg kuat, biar g jafi korban ghosting, hehe
    untungnya bisa kursus pengembangan di di Qubisa ya mbak

    Reply
  10. Super banget ini mba 🙂
    Di sini akhirnya saya bisa tau ada julukan buat yang nge-ghosting dan yang dighosting,, hehe

    Seru banget kayanya webinar Qubisa ini, mau ta kepoin dulu ah 😉

    Reply
  11. Menarik tulisannya, ada beberapa point yang harus saya baca ulang. Btw, makasih yaaa sudah mengingatkan kalo peran seorang ibu sangat penting dalam perkembangan kehidupan anak.

    Reply
  12. Semua ‘IBU’ pasti akan melakukan apapun tuk anaknya, terlebih lagi yang memiliki anak perempuan.
    Apalagi anak perrmpuan yang beranjak ABG pasti akan sedikit labil,dimana posisi tersebut dalam proses pencarian jati diri. Disitulah peran sebagai orang tua.

    Reply
  13. Topik yg sempat hangat ya Mba. Meski sebelumnya sudah bukan hal baru. Btw itu tema webinarnya bagus-bagus banget ya Mba.

    Reply
  14. Dan saya membaca pada bulan April. Baiklah, tidak bisa mengikuti webinar tersebut. Memang genetik adalah salah satu faktor, dan ada banyak faktor yang memengaruhi sesuatu, termasuk kecerdasan. Namun, perempuan atau ibu juga amat berperan terhadap perkembangan anak, dalam hal ini juga sebagai faktor lingkungan ya mbak?

    Reply
    • Masih banyak topik webinar yang bagus di bulan April, kok. Langsung ke web QuBisa. com aja deh, Mbak 🙂

      Iya, betul sekali, Mbak Nad, didikan ibu dan pengaruh lingkungan juga memengaruhi pemikiran anak.

      Reply
  15. Ya Allah aku kok kudet sekali ya mbak. baru dengar istilah ghosting ini. Artikelnya bermanfaat sekali mbak. Langsung deh cuz berselancar mencari info tentang ghosting ini. Makasih ya mbak sharingnya.

    Reply
  16. lengkap banget ulasannya Mbak, jadi tahu nih tentang ghosting, jujur baru baca ini lho, padahal lagi hapening ternyata ya *kudet sih emangg saya nih, upss!

    QuBisa jadi bikin kita benar-benar bisa ya, seperti namanya, jadi bisa belajar lebih banyakk juga tentunya yaa.

    Reply
  17. Saya malah baru tahu maksud dari istilah ghosting dari baca postingan ini Mbak. Jadi kemarin-kemarin waktu rame orang ngomongin ghosting saya sempat mengernyitkan dahi karena gak ngerti maksudnya apa ternyata itu toh hehe

    Reply
  18. Tema webinarnya menarik semua, Mbak. Semoga ada kesempatan bisa ikutan webinar dikesempatan lain. Saat pandemi ini menuntut ilmu memang enak, karena bisa sambil online. Mantap pokoknya.

    Reply
  19. Owaaww…aku ke mana aja ya selama ini. Sampe baru paham kalau yang itu tuh istilahnya ghosting. Tercerahkan aku. Ini Qubisa bikin kepo tenan…jadwal free yang mana aja bu?

    Reply

Leave a Reply to Hastin Pratiwi Cancel reply