Jatuh Cinta dengan Cahaya Eropa bareng Traveloka

Layar bioskop di depanku menampilkan gambar sebuah kota di luar negeri yang terlihat tenang. Beberapa sepeda dan mobil hilir mudik di antara deretan trem (kereta angkutan penumpang yang digerakkan tenaga listrik) yang berjalan teratur. Audio film yang terdengar sungguh nyata karena efek stereo dari beberapa loudspeakers di dalam ruangan bioskop membuat anganku melayang … seolah ikut berada di dalam layar.  

99 Cahaya di Langit Eropa. Film yang kutonton tahun 2013 ini sungguh telah membuatku jatuh cinta dengan kota-kota di Eropa, terutama Istanbul dengan Hagia Sophia-nya. Film yang diangkat dari novel karya Hanum Rais dengan judul yang sama itu telah membuatku berani menggantungkan mimpi setinggi-tingginya. Yups … mimpi menjejakkan kaki ke benua yang tak terpikirkan sebelumnya, Eropa.

Source: YouTube/Falcon

Meski tak pernah tahu bagaimana cara menuju ke sana karena penghasilanku sebagai seorang freelancer yang bekerja dari rumah memang tak seberapa, aku tetap mengikuti kata hati, dan selalu mengulang setiap impian itu di dalam doa-doaku.

Lima tahun kemudian, impian itu pun mewujud nyata. Alhamdulillah ….

Umrah plus Turki, Traveling Paling Berkesan

Allah sungguh Maha Kuasa. Ia mendengarkan angan, harapan, serta impian-impianku. Ia izinkan aku menjejakkan kaki di salah satu kota di Eropa yang kuinginkan seperti di dalam film, Istanbul.

Tak cukup sampai di situ, impianku belasan tahun lalu untuk bertamu ke Baitullah juga dikabulkan dalam satu waktu. Ini adalah pengalaman traveling paling berkesan sepanjang hidupku. Selain karena baru pertama kali ke luar negeri, perjalanan yang kuanggap sebagai ibadah sekaligus wisata ini kulakukan seorang diri, tanpa ada keluarga atau pasangan yang mendampingi.

Iyaa … statusku sebagai single mom untungnya tak pernah membuatku baper dan takut menghadapi dunia luar. Justru, dari perjalanan umrah sekaligus transit di Istanbul, Turki ini aku belajar banyak hal. Bercakap-cakap dengan warga lokal menggunakan bahasa Inggris seadanya, bahkan terkadang menggunakan bahasa isyarat—karena mereka tak-paham bahasa Inggris—merupakan pengalaman yang takkan pernah kulupakan.

Begitu pula saat di Makkah. Aku beberapa kali sengaja meluangkan waktu seorang diri dan berpisah dari rombongan untuk sekadar mengelilingi Masjidil Haram dan mengabadikan momen-momen menarik, seperti sunrise di belakang Ka’bah, suasana pagi saat pembersihan Masjidil Haram, burung-burung merpati yang beterbangan di pagi hari usai salat Duha, dan aktivitas Kota Makkah yang terus bergulir selama 24 jam nonstop.

Dari sini, aku banyak berkenalan dengan masyarakat dari negara lain yang juga sedang menikmati Kota Makkah. Aku belajar, akan selalu ada orang-orang baik di setiap tempat meski kadang komunikasi kami terkendala bahasa. Kalau sudah demikian, biasanya kami langsung tertawa bersama karena mentertawakan ketidakpahaman masing-masing.

Ah … aku bahagia! Sejatinya, semua manusia itu ternyata bersaudara. Tak-peduli warna kulit, negara, agama, maupun bahasa. Aku jadi merasa, tak-ada yang perlu kita takutkan di dunia ini, kecuali Allah semata.     

Alasan lainnya mengapa perjalanan umrah dan Turki sangat berkesan adalah karena aku sebenarnya tidak memiliki dana sama sekali untuk ke sana. Semuanya adalah keajaiban yang terwujud nyata.

Umrah plus Turki
Umrah transit Istanbul, Turki, pengalaman traveling paling berkesan dan penuh keajaiban.

Jadi, kalau kamu masih merasa takut dan ragu menginginkan sesuatu karena merasa tak punya modal mewujudkannya, cobalah untuk mengurai satu demi satu keinginanmu dan berdamai dengan dirimu bahwa matematika manusia selalu berbeda dengan matematika Penguasa Semesta.

Kamu mungkin tak punya apa-apa, tetapi Ia adalah Pemilik Segala. Cukup itu saja dulu keyakinan yang harus kau-pegang.

Lalu, bagaimana bisa impian tersebut datang mejemputku?

Nah ,,, itu dia! Kita mungkin sering lupa. Tugas manusia di dunia hanyalah berdoa dan berusaha. Sisanya, biar Allah yang memikirkan bagaimana caranya.

Yang kulakukan dan upayakan pertama kali adalah berdoa, kemudian merutinkan sedekah (meski jumlahnya tak seberapa), mulai menuliskan impianku di buku setiap malam menjelang tidur, dan sesering mungkin mengulang kembali membaca novel religi 99 Cahaya di Langit Eropa, terutama di bab tentang Istanbul.

Ikhtiar lainnya, aku berkali-kali melihat foto Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Tanpa disadari, semua yang kulihat ini masuk ke dalam pikiran bawah sadar. Kalau Teman-Teman ingin tahu seperti apa pengaruh kekuatan pikiran bawah sadar terhadap terwujudnya impian kita, kamu bisa baca di artikelku tentang melatih pikiran bawah sadar.

Wishlist Traveling di Tahun 2023

Kalau kamu bertanya, tahun 2023 ini aku punya wishlist traveling ke mana? Aku mau jawab dengan jujur bahwa aku masih penasaran dengan Eropa, khususnya Turki, hehehee ….

Bukannya aku enggak cinta Indonesia, ya. Justru sewaktu kecil, aku sering tinggal berpindah-pindah mengikuti tugas Almarhum Bapak di luar Jawa.

Aku lahir di Kabupaten Lombok Barat, kemudian saat SD pindah ke Kotamadya Mataram dan Kabupaten Lombok Tengah. Semuanya terletak di Pulau Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Selain itu, aku juga pernah tinggal di Kabupaten Bima (Pulau Sumbawa), yang juga masih termasuk dalam Provinsi NTB.  

Syukurnya lagi, setiap akan mudik ke kampung halamannya di Yogyakarta, Bapak selalu menyempatkan diri mengajak istri dan dua anaknya mampir ke beberapa kota yang kami lewati, seperti Denpasar, Malang, Surabaya. Bahkan, kami juga pernah naik kapal laut berhari-hari ke Makassar. Sepertinya, Bapak memang ingin meninggalkan kenangan terbaik bagi anak-anaknya melalui aktivitas traveling.

Tidak heran, berbagai mode transportasi seperti bus, kapal, kereta api, minibus travel, dan pesawat terbang, semua pernah kurasakan. Mungkin, ini yang membuatku jarang sekali mengalami mabuk perjalanan karena sejak bayi sudah terbiasa diajak traveling ke mana-mana dengan berbagai moda transportasi.

Lalu, apa alasanku kembali memilih Turki untuk wishlist traveling di tahun 2023 ini?

Menikmati Kebudayaan dari Dua Benua di Satu Negara

Entahlah … hati kecilku tak-bisa dibohongi. Keinginan menyusuri jejak sejarah serta budaya Islam dan Eropa yang kulihat di film dan kubaca di buku terus-menerus mengusik diri, dan Turki merupakan salah satu bagian dari sejarah itu.

Berdasarkan referensi yang kubaca, ibu kota Turki sebenarnya adalah Ankara. Namun, pusat perkembangan industri dan kebudayaan Turki justru terletak di Kota Istanbul. Dahulu, Istanbul bernama Konstantinopel karena didirikan oleh Kaisar Kerajaan Byzantium (Romawi Timur), yaitu Constantine I pada tahun 330.

Konstantinopel dianggap sangat kaya dan strategis karena terletak di dua benua sekaligus, Asia dan Eropa. Bahkan, Konstantinopel pernah menjadi cahaya Eropa dan dianggap sebagai Roma Baru, sampai akhirnya berhasil ditaklukkan oleh Kesultanan Ottoman di tahun 1453 dan berganti nama menjadi Istanbul.

Pasti tak banyak yang tahu, bukan? Kopi kapucino yang populer di Italia ternyata berasal dari negara Turki. Demikian pula, bunga tulip yang selama ini dianggap berasal dari Belanda, ternyata justru berasal dari Turki.

Banyaknya sejarah unik yang dimiliki negara ini dan dua kebudayaan yang ada di dalamnya (Timur Tengah dan Eropa) membuatku makin tertarik menikmati setiap sudutnya sehingga wishlist ke Turki masih tetap menjadi impian untuk diwujudkan.

Turki Merupakan Negara Bebas Visa bagi Traveler Indonesia

Salah satu alasan penting lainnya kenapa aku ingin ke Turki adalah adalah adanya kebijakan bebas visa bagi masyarakat Indonesia yang ingin berkunjung ke Turki sejak bulan Oktober 2021. Artinya, aku cukup membekali diri dengan paspor yang masih berlaku, tanpa harus keluar biaya lebih banyak lagi untuk mengurus visa.

Untuk Teman-Teman yang masih bingung apa perbedaan antara paspor dan visa, paspor adalah surat izin keluar negeri yang dikeluarkan oleh negara asal traveler, sedangkan visa adalah surat izin masuk negara tujuan yang dikeluarkan oleh kedutaan besar negara yang dituju.  

Ingin Melihat Interior Hagia Sophia dan Salat di Dalamnya

Jujur! Ini adalah impian yang belum sempat terwujud, masih terus terngiang di kepala hingga saat ini, dan menjadi salah satu alasan kuatku kenapa ingin kembali lagi ke Istanbul.

Waktu aku transit di Istanbul tahun 2018, Hagia Sophia masih menjadi museum dan belum dibuka sebagai masjid untuk dijadikan tempat salat berjemaah. Impianku masuk ke dalam bangunan ini dan melihat keindahan arsitekturnya belum pernah terlaksana karena waktu transit yang singkat—hanya 12 jam, sedangkan antrean pengunjung yang ingin masuk Hagia Sophia mengular sangat panjang.

Sebagai obat kangen untuk dilihat di kemudian hari, aku hanya punya kesempatan berfoto di depan taman Hagia Sophia dengan tanamannya yang indah memesaona karena saat itu memang sedang awal musim semi. Hingga saat ini, keinginan kembali ke sana dan masuk serta melakukan ibadah di dalamnya masih tetap membayang di depan mata.

Yakin ke Turki Lagi? Mau ke Mana Aja Memangnya? 

Duh … seandainya dapat kesempatan traveling gratis, rasanya semua tempat di Turki pengen kudatangi, hehehee …. Maruk banget enggak, sih? 😀

Dengan wilayahnya yang luas, 783.256 kilometer persegi, Turki memang punya banyak destinasi wisata yang bisa dikunjungi. Saking banyaknya, ya gitu, deh, kamu juga harus siapin bujet yang banyak juga, yaa ….

Nah … berhubung bujetku sangat terbatas dan tabungan belum penuh-penuh juga *hiksss, aku harus pintar-pintar memilih beberapa tempat yang sekiranya merupakan favoritku sesuai kata hati, enggak cuma sekadar ikut-ikutan.

Kamu kepo ‘kann tempat wisata mana aja yang kusuka di Turki? Aku tulis di bawah ini, ya, sambil minta doa dari Teman-Teman semoga impian ini tercapai. Aamiin. 🙂  

1. Naik Kereta Gantung di Uludag

Uludag adalah wilayah pegunungan dengan salju abadi yang terletak di Provinsi Bursa, 150 kilometer dari Kota Istanbul yang memiliki ketinggian 2543 mter. Berhubung aku belum pernah merasakan salju, pengen banget bisa ke tempat ini sambil naik Teleferik alias kereta gantung yang konon merupakan cable car paling panjang di dunia dengan jarak 8 kilometer.

Teleferik Uludag
Teleferik di Uludag kabarnya merupakan cable car terpanjang di dunia. (Image: en.wikivoyage.org)

Karena aku ingin ke sana di musim gugur bulan Oktober, kemungkinan saljunya enggak sebanyak musim dingin antara bulan Desember–Januari. Tak apalah, yaa …. Malah bisa lihat bukit yang dedaunannya enggak tertutup salju. 😀

2. Jalan-Jalan di Pusat Kota (Taksim Square, Istiklal Street, Galata Tower)

Saat ke Istanbul tahun 2018, aku sama sekali belum pernah ke pusat kota karena waktu transit pesawat hanya 12 jam sebelum melanjutkan perjalanan ke Madinah. Jadi, betapa masih kepo dan penasarannya aku dengan Taksim Square dan Istiklal Street yang menggambarkan suasana kota di Eropa seperti dalam film 99 Cahaya di Langit Eropa.

Istiklal Street
Istiklal Street, tremnya itu, lo, bikin suasana kota tambah eksotis. (Image: istanbeautiful.com)

Dari referensi yang kubaca, kalau ingin melihat Istanbul dengan bangunan modernnya, datanglah ke pusat kota ini. Sebaliknya, jika ingin melihat sisi kuno atau old city Istanbul, kawasan Sultanahmet adalah tempatnya.

3. Kawasan Sultanahmet

Ini kawasan yang pernah kudatangi dahulu. Area Sultanahmet merupakan kompleks tempat berkumpulnya beberapa bangunan bersejarah, seperti Hagia Sophia, Masjid Biru (Masjid Sultan Ahmet), Istana Topkapi, dan Hippodrome Square (alun-alun di kawasan Sultanahmet yang di era Bizantyum dahulu digunakan sebagai arena olahraga).

Tidak jauh dari kompleks ini, ada satu pasar terkenal yang merupakan pasar tertua di dunia, namanya Grand Bazaar. Sepertinya aku belum ke pasar ini, deh, jadinya masih penasaran pengen ke sini.

Interior Hagia Sophia
Salah satu impianku yang belum terwujud adalah masuk ke Hagia Sophia dan salat di dalamnya. (Image: dailysabah.com)

Yang pasti, aku ingin bisa salat di dalam Hagia Sophia yang sejak bulan Juli 2020 difungsikan kembali sebagai masjid. Keindahan interiornya yang bergaya Romawi Kuno benar-benar mengusik kalbuku ingin melihatnya secara langsung. Ketika menulis ini pun anganku serasa melayang membayangkan sedang berada di bawah kubahnya. Pasti terharu banget rasanya kalau bisa sujud di sana.

4. Taman Tulip Emirgan

Saat masih duduk di bangku sekolah dasar, aku sempat mengira kalau bunga tulip berasal dari negeri Belanda., lo. Ternyata, bunga cantik yang kelopaknya rapuh ini aslinya berasal dari Istanbul, Turki.

Paling pas ke sini rasanya saat musim semi, ya, sekitar bulan April dan Mei. Kubayangkan, akan lebih banyak lagi bunga tulip warna-warni yang bisa kupotret sepuasnya.

Emirgan Park
Waktu ke Istanbul 4 tahun lalu, aku belum menemukan bunga tulip berwarna ungu seperti yang ada di Emirgan Park ini. Cantik banget, ya? (Image: tripadvisor.co.id)

By the way … saat musim gugur tiba di bulan Oktober, kemungkinan kelopak bunganya mulai berjatuhan helai demi helai dong, ya? Enggak bisa seperti yang terlihat di foto. Meski demikian, aku tetap penasaran dengan taman ini dan berencana memasukkannya ke dalam itinerary.

5. Cappadocia     

Jauhhhh sebelum ada serial TV yang sempat viral, Layangan Putus, aku sebenarnya sudah pengen ke tempat ini. 😀 Sayangnya, belum kesampaian karena letaknya ternyata cukup jauh dari Kota Istanbul. Butuh sekitar 11 jam ke Cappadocia naik bus, atau 2 jam naik pesawat dari Bandara Istanbul.

Cappadocia
Berada di Cappadocia seperti berada di negeri dongeng, ya? (Image: Pixabay/McNuno)

Cappadocia merupakan situs warisan dunia UNESCO yang memiliki banyak peninggalan sejarah dalam bentuk aneka bangunan kuno. Di antaranya, ada juga yang berada di bawah tanah. Ada Desa Goreme yang letaknya di antara tebing-tebing, kota bawah tanah Kaymakli, Pigeon Valley yang terkenal dengan lembah merpati karena banyaknya burung merpati yang melintas. serta kastil dan museum keramik.

Bentuk lanskap atau tata ruang di wilayah ini pun sangat unik karena dikelilingi oleh lembah dan bebatuan yang dipahat.

Wah … kenapa jadi banyak gini, sih, yang mau didatangi? Hahahaa …. Kalau gitu, saatnya bikin itinerary, yuk, biar tahu total bujetnya berapa.

Hari ke-1 (9 Oktober 2023)
  • Kita mulai hari pertama dengan penerbangan dari Yogyakarta–Jakarta (by Citylink pukul 11.55 WIB).
  • Lanjut penerbangan Jakarta–Istanbul (by Saudia Airlines pukul 19.05 WIB, transit Jeddah).

Hari ke-2 (10 Oktober 2023)

  • Mendarat di Istanbul Airport (pagi).
  • Ke Nevsehir, Cappadocia menggunakan jalan darat (shuttle bus).
  • Check in hotel di Uchisar, Nevsehir.
  • Jalan-jalan di sekitar hotel melihat Kastil Uchisar, Pigeon Valley, dan objek wisata di sekitar hotel.

Hari ke-3 (11 Oktober 2023)

  • Pagi hari ke pusat balon udara Cappadocia, Goreme National Park.
  • Lanjut ke kota bawah tanah Kaymakli.
  • Check out hotel.
  • Perjalanan darat ke Kota Istanbul menggunakan bus (sekitar 11-12 jam).

Hari ke-4 (12 Oktober 2023)

  • Check in hotel di Sultanahmet, Istanbul dan istirahat.
  • Sore sampai malam jalan-jalan di sekitar Hagia Sophia, Blue Mosque, Istana Topkapi, Grand Bazaar, Selat Bosphorus, dan objek wisata di sekitarnya.

Hari ke-5 (13 Oktober 2023)

  • Ke Bursa, menuju Pegunungan Uludag menggunakan kapal feri.
  • Naik cable car (Teleferik) dan main salju. 🤭
  • Kembali ke Kota Istanbul.

Hari ke-6 (14 Oktober 2023)

  • Ke taman bunga tulip, Emirgan Park.
  • Lanjut ke pusat kota (Taksim Square, Istiklal Street, Galata Tower).

Hari ke-7 (15 Oktober 2023)

  • Check in hotel.
  • Menuju Istanbul Airport.
  • Penerbangan Istanbul–Jakarta (by Saudia Airlines pukul 11.55 waktu Istanbul, transit di Jeddah).

Hari ke-8 (16 Oktober 2023)

  • Yeayyy … sampai di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta (pukul 09.00 WIB).
  • Penerbangan Jakarta–Yogyakarta (by Citylink pukul 13.45 WIB).

Masya Allah … itulah itinerary atau rencana perjalanan yang kubuat. Total bujet traveling yang dibutuhkan sekitar 15 juta per orang (bisa kurang lagi kalau ada promo, bisa lebih juga kalau ada tambahan destinasi, hihiii ….) Waktu nulis ini sempat baper juga, sih, benar-benar seperti sedang ada di sana, huhuuu ….

Bantu doakan juga, ya, Teman-Teman. Soal biayanya dari mana, bukankah rezeki bisa datang dari mana saja? Allah sungguh Maha Kaya, bahkan tak terukur sekali pun oleh logika. Aamiin.

#LifeYourWay bareng Traveloka

Ada banyak cara untuk mewujudkan impian yang kamu inginkan, termasuk dalam hal melakukan perjalanan. Aku termasuk salah satu orang yang suka memilih sesuatu bukan karena ikut-ikutan atau sedang trending, melainkan karena memang sesuatu itu aku butuhkan dan impikan.

Prinsipku ini ternyata sejalan dengan Traveloka, platform perjalanan yang didirikan sejak 29 Februari 2012. Sepuluh tahun membantu para traveler mendapatkan pengalaman mengesankan dalam perjalanan mereka bukan hal mudah pastinya, tetapi Traveloka berhasil melakukannya.

Apa pun pilihan perjalanan dan aneka hiburan yang kamu inginkan, semuanya bisa kamu pesan di Traveloka. Untuk wishlist-ku di tahun 2023 ini contohnya. Aku bisa memesan tiket pesawat dan hotel di Turki sesuai harga yang kumau.

  • Untuk tiket pesawat, sengaja kupilih penerbangan transit dari Saudia Airlines agar mendapatkan harga yang lebih rendah dibanding maskapai lainnya di hari yang sama.
Traveloka Tiket Pesawat
Pemesanan tiket pesawat di Travloka App.
  • Oh iya, di Traveloka kamu juga bisa mendapatkan banyak promo menarik untuk berbagai kebutuhan, termasuk diskon tiket pesawat sampai 500.000, bahkan 1 jutaan. Lumayan banget, kannn?
Promo Tiket Traveloka
Aneka promo tiket pesawat yang bikin kita bisa banget traveling backpacker-an dengan bujet minimal.
  • Lalu, untuk hotel di Nevsehir, Cappadocia pun bisa kupesan lewat Traveloka dengan harga yang cukup murah dibanding hotel lain. 😍
Traveloka Booking Hotel
Pemesanan hotel di Traveloka App.
  • Di aplikasi pemesanan Traveloka akan terlihat semua fasilitas yang kamu dapatkan. Misalnya, untuk hotel, apakah termasuk sarapan atau tidak? Kemudian untuk penerbangan transit, terdapat keterangan, apakah negara yang kamu masuki membutuhkan visa atau tidak jika kamu ingin keluar dari bandara. Lengkap banget, ‘kan?

Nah … sekarang saatnya memulai liburan lagi dengan memilih cara menikmati hidup yang paling sesuai untukmu. Jadi, jangan ragu untuk rencanakan liburan di Traveloka yaa, Man-Teman.

Pilih tempat-tempat yang ingin kamu kunjungi, tulis apa saja yang ingin kamu lakukan di tempat impian, dan masukkan ke dalam doamu setiap hari.

Ikuti suara hati dan jalani hidup dengan caramu, #LifeYourWay … karena kita selalu punya pilihan yang bisa diwujudkan!

Baca Juga

Referensi

  • facebook.com/groups/1468005403448997/posts/2324068604509335/?_rdc=1&_rdr
  • hot.liputan6.com/read/4911346/12-wisata-di-turki-paling-populer-tawarkan-pesona-alam-yang-menakjubkan
  • id.weatherspark.com/y/96052/Cuaca-Rata-rata-pada-bulan-in-Bursa-Turki-Sepanjang-Tahun#Sections-Temperature
  • Rais, Hanum Salsabiela.2013. 99 Cahaya di Langit Eropa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
  • rome2rio.com/map/Bursa/Sultanahmet#r/Bus-train
  • tourketurki.com/gunung-uludag-turki-wisata-salju-yang-memesona-di-bursa
  • travel.kompas.com/read/2021/12/30/165000227/10-wisata-di-turki-yang-keren-cappadocia-hingga-grand-bazar?page=all
  • travel.okezone.com/read/2017/08/21/406/1760157/itinerary-keliling-turki-selama-12-jam-dari-grand-bazaar-hingga-hagia-sofia
  • traveloka.com/id-id/explore/destination/pl-tempat-wisata-di-cappadocia-turki/176417
  • youtube.com/watch?v=8h9fZfa_zjk
  • youtube.com/watch?v=ZljI_1hpQYw
Spread the love

23 thoughts on “Jatuh Cinta dengan Cahaya Eropa bareng Traveloka”

  1. Ada orang yang langsung menyela, saat ada orang lain mengutarakan keinginananya. “Ah, tidak mungkin!”
    Padahal apa yang tidak mungkin ya, Mbak, kalau Allah SWT sudah berkehendak. Buktinya impian Mbak Hastin yang terwujud. Jadi terinsipirasi juga saya, untuk terus menerbangkan mimpi-mimpi saya, terus ikhtiar, dan biar Allah yang mengatur semua indah apda waktunya.

    Reply
  2. Nggak mudah menetapkan itinerary perjalanan. Kita butuh memikirkan beragam akomodasi yang kita butuhkan. Kayak urusan penginapan dan transportasi.

    Apalagi kalau destinasi wisatanya ke luar negeri. Yang belum pernah kita kunjungi sebelumnya.

    Tapi e tapi. Keruwetan mikirin akomodasi buat itinerary liburan sama sekali nggak berlaku buat pengguna Traveloka banget ya.

    Meski belum pernah mengunjungi negaranya. Kayak mau ke Istanbul. Kita tetap bisa pilih akomodasi yang sesuai sama budget.

    Semoga impiannya segera terwujud ya, Kak. Boleh kali aku nyontek initerarynya kalau pas nanti mau ke Istanbul.

    Btw, aku juga baru tahu kalau ternyata Tulip berasal dari Istanbul. Sejak mengenal lagu anak yang dinyanyikan sama Trio Kwek Kwek itu. Aku kenalnya Tulip berasal dari Belanda.

    Reply
    • Aamiin. Makasih doanya ya, Mbak Yuniii…
      Aku pun lumayan cenut-cenut bikin itinerary ini, heheheee…
      Beneran, deh, untungnya ada Traveloka, jadi tahu bujet hotel, tiket, dll. yang dibutuhkan berapa.

      Reply
  3. Wah, keren banget sih mba plannya udah detail sedetail detailnya ini mah Mba…tinggal dapetin dan kerjain aja..Bismillah semoga bisa explorasi Turki di tahun 2023 yah mba..dan setuju banget tentang Law of Attraction..yuk mikir yang positif positif biar bisa kejadiaaaan…

    Reply
  4. Wah beneran jatuh cinta sama Eropa ya mbak
    Kayaknya beneran pengen banget kesana ya
    Sampai buat itinerary sedetail ini

    Reply
  5. duh aku jadi keinget filmnya deh mba.. btw memang eropa itu sangat memesona, kaya akan wisata sejarah yang bernilai. selain itu pesona city tournya juga sangat menarik

    Reply
  6. Masya Allah, salah satu wishlist aku nih Mbak, umroh plus ke Turky. Saat ini baru sebatas ingin dan do’a, semoga suatu saat diberi rejeki untuk Umroh dan ke Turky. Aamiin

    Reply
  7. MasyaAllah Mba, akhirnya impian buat berkunjung ke Istanbul walau hanya untuk transit saja sudah terlaksana. Matematika dan ketentuan Allah memang seringnya nggak terduga ya, Mba. Acha eungeuh-nya kalau menanamkannya dalam pikiran bawah sadar ini tuh, Law of Atraction, kalo nggak salah. Mohon Acha dikoreksi ya Mbakku kalo emang kurang tepat.

    Semoga impian untuk menjelajah Turki lebih jauh, terlaksana. Aamiin.

    Reply
  8. MashaAllah~
    Allahu Akbar..

    Aku jadi ingat bahwa betapa besar kuasa Allah atas takdir hambaNya. Dan semoga kita semua gak lepas dari percaya bahwa takdir Allah ini nyata. Turki dan bisa ke BAitullah ini sungguh pengalaman yang luar biasa ya, kak.

    Doa yang terbaik untuk travelling berikutnya bersama Traveloka, semoga Allah mudahkan dan lancarkan kembali ke Turki dan Rumah Allah.

    Reply
  9. Baca tulisan Kak Hastin jadi berasa diajak jalan-jalan ke Turki dan negara Eropa nih. Semoga ya di 2023 ini impian untuk travelingnya terwujud, mana sudah siap itu itinerarynya. Ikut mendoakan dari jauh, Kak. Semangaaaat.

    Reply
  10. film 99 cahaya di langit Eropa beneran bagus banget, aku suka liat film yang latar belakangnya Eropa kayak gini sambil mimpiin kesana.
    Turki juga bagus, wishlist semoga bisa kesana juga
    Negaranya estetik banget, kulinernya, alamny, naik balon udara, cakep cakep semua

    Reply

Leave a Reply to Atik Setyowati Cancel reply