Festival Kuliner Dunia 2018 JEC Yogyakarta

Pernah mendengar ungkapan yang berhubungan dengan kuliner, “Hidup untuk makan..” atau “Makan untuk hidup” ??
Kalau kamu pilih yang mana? ๐Ÿ˜Š
ย 
Hidup untuk makan, artinya seluruh tujuan hidup hanya difokuskan untuk makan saja. Sementara ungkapan makan untuk hidup ingin menjelaskan bahwa makanlah sekadarnya saja, asal bisa hidup dan berenergi, itu sudah cukup. Kalau soal mau pilih yang mana dari kedua ungkapan itu mah terserah kamu, apakah tahun 2019 mau ganti Presiden apa enggak #eehh wkwkwkย 
ย 
Jadi, begini teman-teman *mulai cerita nih โ˜บ
ย 
Pada hari Minggu, tanggal 18 November kemarin ‘kan tanggal merah ya? *lahhh, anak TK juga tahu kalau hari Minggu tanggal merah ๐Ÿ™
ย 
Sedari pagi, my little princess Lubna sudah bangun dan mandi, padahal biasanya kalau hari Minggu mandinya harus disuruh-suruh. Nah, ini ternyata ada udang di balik batu. Udangnya apalagi kalau bukan pengen diajak jalan-jalan. Katanya di Jogja Expo Centre ada festival kuliner dunia.
ย 
Wahhh … ibunya aja heran, ini anak dapat info dari mana ada acara begituan? Jawabnya, “Ya iyalah aku tau, Bu! Aku ‘kan anak gaul zaman now….” *ibunya tepok jidat.
ย 
Singkat cerita, kami berangkat ke sana, tapi sore hari biar nggak panas selama di perjalanan. Sampai di sana, ternyata ada 2 acara , yaitu Pameran Komputer dan Festival Kuliner Dunia. Untuk festival kuliner, dikenakan tiket masuk sebesar Rp10.000 per orang. Selain mendapat tiket masuk, pengunjung juga diberi beberapa voucher diskon untuk pembelian aneka makanan dan minuman di booth festival.
ย 
ย 
review kuliner jogja
Dengan harga tiket 10.000 kita dapat kupon undian + aneka voucher diskon. Lumayan, kan?

Ada Lebih dari 100 Booth Kuliner

Begitu masuk ke dalam, kita disuguhi dengan beberapa booth untuk foto gratis para pengunjung. Ada yang bernuansa bunga sakura Jepang, ada pula balon udara Eropa.
ย 
Puas foto-foto sebentar, kami lanjutkan masuk ke arena festival. Ternyata ada lebih dari 100 booth menjadi peserta di situ. Suasananya ramai, karena hiruk pikuk pengunjung bercampur dengan suara dentingan peralatan memasak dari stan kuliner yang ada.
ย 
Karena baru pertama kali mendatangi festival macam begini, kesempatan buat saya mengambil beberapa dokumentasi, terutama di stan kuliner bebakaran. Cara membakar yang unik dan disemprot cairan agar api membara banyak menarik perhatian para penikmat kuliner, terutama di booth yang menyajikan aneka varian sea food, macam cumi panggang, ikan bakar, dan semacamnya.
.
ย 
kuliner jogja kekinian
Sate cumiii…. Siapa mauuu?
.
.
di jogja enaknya makan apa
Booth seafood. Cara membakarnya menarik perhatian pengunjung..
ย 
Selain stan bebakaran, yang juga tidak kalah banyak penikmatnya adalah street food dari Korea dan Jepang. Kalau Jepang sudah cukup paham deh saya kulinernya. Nah, kalau Korea memang belum pernah nyobain, cuma pernah baca ada makanan yang namanya Bulgogi. Kemarin yang kami cobain namanya Tteokbokki.
ย 
kuliner korea kekinian
Ini toh yang namanya Tteokbokki ….
ย 
ย 
makanan korea halal
ย Stan kuliner Korea
ย 
Tteokbokki ini semacam cemilan dari tepung beras yang dimasak dan disajikan dengan rasa pedas yang agak manis. Setelah matang di atasnya ditaburi potongan daun bawang dan wijen. Teksturnya kalau dikunyah agak kenyal, mirip cilok menurut saya. Lubna sih bilang enakkkk ๐Ÿ˜„ Kalau ibunya mending beli batagor atau siomay kali, yeee…
ย 
Oya, buat kamu yang nggak hobi makan aneh-aneh, di sini ada juga lho makanan asli Jawa macam gudeg, bakmi, oseng-oseng (tumis), tapi memang nggak banyak sih. Ada satu stan kuliner Jawa yang lumayan lengkap, yang jualan sudah sepuh (lanjut usia). Mendadak suasana berasa seperti di pasar tradisional dekat rumah, di mana banyak penjual kuliner asli Yogya yang masih sangat murah harganya.
ย 
Menjelang pulang, nggak lupa Lubna narik ibunya ke stan dessert dari berbagai negara. Saya nggak tahu nama makanannya apa. Pokoknya Lubna langsung tunjuk aja. ๐Ÿ˜ Dengan harga Rp. 20.000, – kami dapat 3 macam kue dessert yang atasnya ditusuk bendera kecil sebagai pengenal asal dessert tersebut.

Ada Booth Foto, Panggung Hiburan, Stan Buku dan Mainan

ย 
Meskipun namanya festival kuliner, jangan dikira cuma makanan aja yang ada. Stan buku, mainan dan panggung hiburan tetap ada. Ada juga both foto yang saya ceritakan di awal tulisan tadi.
.
ย 
20181118_165413
Gak perlu jauh-jauh ke Jepang, di sini juga ada bunga sakura ๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜œ
ย 
20181118_175952
Bayangin aja kamu lagi ada di Cappadocia Turki, yang banyak balon udaranya *ngarepdotcom ๐Ÿ˜
ย 
Nampaknya ini memang dibuat untuk menarik para pengunjung yang membawa anak. Dannnn benar aja, Lubna langsung merengek-rengek beli komik. Haiyyyaaaa…. sejak kapan transaksi beli komik terjadi di acara kuliner macam begini, hemmm….
ย 
Setelah berkeliling kurang lebih 2 jam akhirnya kami pulang. Sepanjang jalan little princess senyum-senyum terus. Happy banget dia karena berhasil membawa satu komik baru dari hasil perjalanan hari ini qiqiqiiii. Pastinya dia dapat satu pengalaman berharga yang bisa menjadi bahan imajinasinya menggambar komik, sekaligus untuk diceritakan pada teman-temannya. Ternyata banyak manfaatnya juga ya, bukan sekadar mengejar nafsu berburu makanan… ๐Ÿ˜‚ย ๐Ÿ’•
ย 

Baca Juga

ย 
ย 
ย 
blog kuliner jogja
Spread the love

26 thoughts on “Festival Kuliner Dunia 2018 JEC Yogyakarta”

  1. Saya paling suka dengan acara festival kuliner. Biasanya, banyak bermunculan jenis makanan yang belum pernah dilihat atau yang selama ini hanya diketahui namanya. Dakuh kan kuliner hunter.

    Reply
  2. Seru… apalgi kulineran bareng anak-anak. Meski mereka senang. Di Bekasi juga sering diselanggarakan festival kuliner baik nasional maupun internasional di area Mal Summarecon Bekasi. Senang liat anak-anak semangat…. apalagi kalau ada stand mainannya seperti di Yogya, meski tambah betah lama-lama disana…hehe

    Reply

Leave a Reply to Hastin Pratiwi Cancel reply